Teror Pencurian Motor di Lumajang, UIN KHAS Jember Evaluasi Penempatan Mahasiswa KKN
Oleh Tim Redaksi Moralita — Jumat, 8 Agustus 2025 18:01 WIB; ?>

Lokasi posko mahasiswa KKN di Lumajang yang mengalami musibah pencurian motor.
Lumajang, Moralita.com – Kasus pencurian sepeda motor yang menimpa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memicu langkah evaluasi serius dari Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Pihak kampus bahkan mempertimbangkan untuk tidak lagi menempatkan mahasiswa KKN di wilayah tersebut.
Evaluasi ini dipicu insiden pencurian dua unit sepeda motor milik mahasiswa KKN yang terjadi di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, pada Rabu (6/8) dini hari. Korban pertama adalah Ika Wahyu, mahasiswa UIN KHAS Jember, yang kehilangan sepeda motornya di lokasi kejadian. Korban kedua, Thoriq, merupakan mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang juga mengalami nasib serupa.
Akibat peristiwa itu, UIN KHAS Jember dan Unej memutuskan menarik seluruh 12 mahasiswa yang tengah mengikuti program KKN Kolaboratif di Desa Alun-alun. Kantor desa yang dijadikan posko KKN bagi kedua kampus tersebut dinilai tidak lagi aman sebagai lokasi kegiatan mahasiswa.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UIN KHAS Jember, Zaini, menegaskan pihaknya sedang melakukan kajian mendalam terkait penempatan lokasi KKN di Kabupaten Lumajang. Bahkan, menurutnya, opsi untuk tidak lagi mengirim mahasiswa KKN ke daerah tersebut semakin menguat, sekalipun nantinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memberikan jaminan keamanan.
“Pada Oktober 2025 nanti, UIN KHAS Jember kembali melaksanakan KKN. Kami sedang mempertimbangkan untuk melaksanakan di wilayah Jember saja, demi keamanan mahasiswa. Meskipun ada jaminan keamanan dari pihak lokasi KKN, kami akan tetap mengkajinya terlebih dahulu,” ujar Zaini, Jumat (8/8).
Ia menilai kejadian pencurian di kantor desa tersebut sangat memprihatinkan. Tempat yang semestinya menjadi pusat pelayanan dan perlindungan warga justru menjadi lokasi terjadinya tindak kriminal. Padahal, sebelum mengirim mahasiswa KKN, pihak kampus telah meminta jaminan penempatan di lokasi yang aman dan nyaman kepada pemerintah daerah setempat.
“Kami sudah wanti-wanti kepada pihak pemerintah daerah agar menempatkan mahasiswa di lokasi yang aman. Mengingat insiden ini, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dan berkoordinasi kembali. Bahkan, imbauan dari rektor pun sudah jelas, sebaiknya KKN dilaksanakan di wilayah Jember saja,” tegasnya.
Artikel terkait:
- Kematian IRT Saat Tonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang Tak Berlanjut ke Proses Hukum, Keluarga Tolak Autopsi
- Cemburu Emosi, Pria Cekik Pacarnya Asal Lumajang hingga Tewas di Hotel Double Tree Surabaya
- Jual Kartu E-Pajak dan SKAB, Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat
- Fakta Baru Pembunuhan Ma’rifatul Ainiyah Lumajang, Seminggu Sekali Hubungan Intim dan Sedang Hamil Saat Dihabisi di Hotel Surabaya
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar