Trump Umumkan Gencatan Senjata Total antara Israel dan Iran, Akhiri Konflik ‘Perang 12 Hari’

Washington, D.C. — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata total antara Israel dan Iran. Deklarasi ini disampaikan pada Selasa (24/6), menyusul meningkatnya eskalasi militer dan saling ancam antara kedua negara yang hampir memicu perang besar di kawasan Timur Tengah.

Dalam pernyataan yang disiarkan melalui akun resmi media sosial miliknya, Truth Social, Trump menyatakan apresiasinya atas keberanian dan komitmen kedua negara untuk menghentikan permusuhan. Ia menyebut bahwa konflik yang terjadi selama hampir dua pekan terakhir seharusnya dicatat sebagai “Perang 12 Hari.”

“Dengan asumsi semuanya berjalan sebagaimana mestinya—dan saya percaya akan demikian—saya ingin mengucapkan selamat kepada Israel dan Iran atas stamina, keberanian, dan kecerdasan mereka dalam mengakhiri apa yang seharusnya disebut ‘PERANG 12 HARI’,” tulis Presiden Trump.

Sebelum pengumuman Trump, tiga pejabat senior Israel telah menyampaikan kepada Amerika Serikat keinginan untuk segera mengakhiri serangan militer ke wilayah Iran. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Tel Aviv telah membuka pintu untuk deeskalasi.

Dari sisi Iran, seorang pejabat tinggi kepada Reuters mengonfirmasi bahwa Teheran telah menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh pemerintah AS. Meskipun perincian teknis gencatan senjata belum dipublikasikan, persetujuan ini menjadi titik balik penting dalam meredakan ketegangan geopolitik yang sempat memanas.

Meski gencatan senjata diumumkan, serangan sempat terjadi di hari yang sama. Sejumlah rudal balistik jarak pendek dan menengah yang diluncurkan dari Iran dilaporkan menyasar Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer utama AS di Qatar.

Namun, menurut keterangan dari pejabat pertahanan AS kepada Al Jazeera, serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan berarti maupun korban jiwa. “Saat ini tidak ada laporan korban dari pihak AS. Kami terus memantau situasi dengan cermat dan akan menyampaikan pembaruan lebih lanjut segera setelah informasi tersedia,” ungkap pejabat tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, turut menanggapi dinamika tersebut melalui akun media sosial X (dulu Twitter). Dalam pernyataannya, Khamenei menegaskan bahwa bangsa Iran tidak akan pernah menyerah terhadap agresi, sembari menegaskan hak Iran atas kedaulatan dan pertahanan diri.

“Kami tidak melanggar hak siapa pun, dan kami tidak akan dalam keadaan apa pun menerima pelanggaran terhadap kami. Kami juga tidak akan menyerah pada agresi dari pihak mana pun. Inilah logika bangsa Iran,” tegas Khamenei.

Konflik militer antara Israel dan Iran selama dua minggu terakhir telah memicu kekhawatiran global atas potensi eskalasi besar di kawasan yang selama ini sarat konflik. Pengumuman gencatan senjata yang dimediasi langsung oleh Amerika Serikat dianggap sebagai capaian diplomatik yang penting dan dapat menjadi awal bagi proses stabilisasi kawasan.

Namun demikian, para analis menilai bahwa keberhasilan jangka panjang dari kesepakatan ini sangat bergantung pada komitmen kedua negara untuk menahan diri dan menghindari provokasi lebih lanjut di masa mendatang.