Turnamen Tenis Meja Japan Cup 3 Mojokerto: Ajang Pembibitan Atlet, 196 Peserta U11 dan U13 Sejatim
Mojokerto, Moralita.com – Gelaran Turnamen Tenis Meja Japan Cup 3 Sooko Mojokerto, resmi dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dan sportivitas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah strategis untuk melahirkan bibit-bibit atlet potensial Jawa Timur.
Kepala Desa Japan, Salim Udin, menegaskan bahwa turnamen ini merupakan wujud nyata komitmen desa dalam membangun keberlanjutan atlet tenis meja di kancah Jawa Timur.
“Japan Cup 3 bukan sekadar pertandingan, melainkan investasi sosial. Kami ingin generasi muda tenis meja memiliki ruang untuk menyalurkan bakat, menjaga silaturahmi antar pegiat tenis meja, karena rata-rata orang tua atlet juga mantan atlet,” ujar Salim, di Gor MAN Sooko, Minggu (31/8).
Menurutnya, olahraga memiliki daya ikat yang kuat dalam mempererat hubungan masyarakat sekaligus membentuk karakter disiplin dan sportif. Pemdes Japan pun bertekad menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin yang semakin berkembang dari tahun ke tahun.
“Ini sudah ke tiga kalinya turnamen tenis meja Japan Cup digelar, sekarang sudah berkembang ke tingkat Jawa Timur,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Panitia Japan Cup 3, Abdul Mu’in, mengapresiasi dukungan berbagai pihak sehingga turnamen bisa terlaksana dengan baik.
“Kami berusaha menghadirkan turnamen yang profesional dengan sistem pertandingan yang transparan dan adil. Antusiasme peserta sungguh luar biasa, atlet muda se-Jawa Timur, semua ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya,” jelas Abdul Mu’in.
Lebih lanjut, Abdul Mu’in menjelaskan bahwa Japan Cup 3 secara khusus menggelar kompetisi untuk kelompok usia 11 tahun dan 13 tahun, baik putra maupun putri.
Turnamen ini diikuti oleh 196 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, yang menunjukkan bahwa kejuaraan yang diprakarsai Desa Japan dapat berkembang menjadi event berskala regional.
“Dengan adanya kategori U11 dan U13, kami berharap bisa memetakan bakat sejak awal. Dari 196 peserta ini, bisa jadi beberapa di antaranya kelak akan menjadi atlet kebanggaan Jawa Timur,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Mojokerto, Munawar Tobing, menegaskan dukungan penuh organisasinya terhadap penyelenggaraan Turnamen Tenis Meja Japan Cup 3.
“PTMSI Kabupaten Mojokerto memandang turnamen seperti ini sebagai laboratorium alamiah dalam mencetak atlet berbakat. Kami akan terus memberikan dukungan, baik dalam hal pembinaan teknis, regulasi pertandingan, maupun pengembangan kompetensi pelatih,” tutur Munawar.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan pembinaan atlet dari level desa hingga ke tingkat provinsi dan nasional. Dengan pola pembinaan berjenjang, diharapkan Mojokerto sendiri dapat melahirkan atlet tenis meja yang mampu berprestasi di level yang lebih tinggi.
Munawar juga menyampaikan harapannya agar turnamen Japan Cup 3 menjadi role model bagi penyelenggara even lain untuk menggelar kegiatan serupa.
“Semakin banyak turnamen disini, semakin besar peluang lahirnya atlet-atlet tangguh yang membawa nama baik Mojokerto nantinya,” tambahnya.
Dari perspektif sport science, pembinaan atlet usia dini memiliki urgensi yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa rentang usia 10–13 tahun merupakan fase emas (golden age) dalam perkembangan motorik anak.
Pada fase ini, sistem neuromuskular berkembang pesat sehingga latihan teknik dasar olahraga dapat lebih mudah diserap dan dikuasai.
Munawar menilai bahwa penyelenggaraan turnamen tenis meja seperti Japan Cup 3 memiliki nilai strategis jangka panjang.
“Dalam kerangka sport science, pembinaan usia dini bukan sekadar kegiatan rekreatif, melainkan pondasi kompetensi. Atlet yang diperkenalkan dengan latihan teknik, strategi, dan pola kompetisi sejak usia belia cenderung memiliki daya saing lebih tinggi ketika memasuki level junior dan senior,” jelasnya.
Ia menambahkan, tanpa adanya sistem pembinaan sejak dini, sebuah daerah akan sulit bersaing di level regional maupun nasional.
“Mojokerto sudah berada di jalur yang tepat. Dengan dukungan desa, organisasi olahraga, dan event seperti Japan Cup 3, kita sedang membangun ekosistem olahraga yang sehat sekaligus berkelanjutan,” pungkasnya.
Selain manfaat bagi atlet, turnamen ini juga menciptakan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar. Warung-warung kecil, pedagang kaki lima, hingga penyedia jasa transportasi lokal ikut merasakan manfaat dari meningkatnya kunjungan ke Desa Japan selama turnamen berlangsung.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah Desa Japan, panitia, PTMSI Kabupaten Mojokerto, dan perspektif pembinaan ilmiah yang terintegrasi, Japan Cup 3 diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan olahraga tenis meja di Mojokerto, sekaligus meneguhkan posisi Desa Japan sebagai desa yang aktif memajukan dunia olahraga Tenis Meja.
HASIL LENGKAP KEJUARAAN TENIS MEJA
JAPAN CUP III 2025
SOOKO – MOJOKERTO
U13 Putri
1. Hevin – MRS Mojokerto
2. Aini – Gedang Kluthuk Mojokerto
3. Zielda – Yurais Jombang
3. Nindy – Binota Tulungagung
U13 Putra
1. Cakra – Aremsi Kediri
2. Muzakki – Gresik
3. Arjuna – PTM Semut
3. Rehan – Binota Tulungagung
U11 Putra
1, Rafidan – Tuban
2, Maulana – Yurais Jombang
3, Abid – Yurais Jombang
3, Hafi – Akademi MRC
U11 Putri
1.Raisya – PTM GB Jember
2.Jeni Riski – PTM GB Jember
3.Jaine – PTM GB Jember
3.Frida – Binota Tulungagung
