Jombang, Moralita.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang telah menyelesaikan validasi data penerima manfaat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, hingga saat ini, pelaksanaan program tersebut masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, menyatakan bahwa proses validasi telah dilakukan sebagai langkah persiapan agar program dapat segera dijalankan ketika mendapat arahan dari pemerintah pusat.
“Proses validasi telah kami selesaikan. Ini merupakan bagian dari persiapan agar ketika program mulai diterapkan oleh BGN, kami di daerah sudah siap,” ujar Agus Purnomo, Jumat (2/2).
Menurut data yang telah diverifikasi, terdapat sekitar 522 ribu calon penerima manfaat program MBG di Kabupaten Jombang. Sasaran penerima mencakup santri di pondok pesantren, siswa madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), siswa sekolah umum, serta ibu hamil dan menyusui yang terdata dalam sistem Pemkab Jombang.
“Jika BGN memulai program ini, kami siap menjalankan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan,” tambahnya.
Pelaksanaan Program Ditangani Langsung oleh BGN
Dalam koordinasi yang telah dilakukan dengan BGN, Agus mengungkapkan bahwa seluruh aspek pelaksanaan program, termasuk penyediaan dapur umum, akan ditangani langsung oleh BGN. Hingga kini, Pemkab Jombang belum mendapatkan kejelasan mengenai bentuk keterlibatan mereka dalam implementasi program ini.
“BGN akan menangani seluruh mekanisme program. Kami masih menunggu petunjuk teknis (juknis) untuk mengetahui sejauh mana Pemkab Jombang akan dilibatkan dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Kemenag Jombang Serahkan Data 124.400 Siswa Madrasah
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Jombang, Muhajir, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendata 124.400 siswa madrasah sebagai penerima manfaat program MBG dan telah menyerahkan data tersebut kepada Kodim 0814 Jombang.
“Total ada 124.400 siswa madrasah yang telah kami data dan serahkan ke Kodim 0814 Jombang. Jumlah ini mencakup siswa dari jenjang Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA),” ujar Muhajir.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagian besar penerima manfaat juga merupakan santri yang mondok di pondok pesantren, karena mereka umumnya mengikuti pendidikan formal di lingkungan pesantren. Saat ini, pihaknya masih dalam proses pendataan untuk santri yang hanya mondok tanpa sekolah formal.
“Bagi santri yang tidak bersekolah di madrasah formal, kami sedang melakukan pendataan lebih lanjut melalui Seksi Pendidikan Pondok Pesantren (Pontren) untuk memastikan mereka juga masuk dalam daftar penerima manfaat,” jelasnya.
Kapan Program Mulai Berjalan?
Terkait waktu pelaksanaan program MBG di Kabupaten Jombang, Muhajir mengaku hingga saat ini belum menerima informasi resmi dari pemerintah pusat.
“Kami belum mendapatkan informasi mengenai kapan program ini akan mulai dijalankan, karena kewenangan sepenuhnya ada di tingkat pusat. Namun, sebagai bentuk kesiapan, kami telah menyerahkan seluruh data yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Dengan validasi data yang telah rampung, Pemkab Jombang kini tinggal menunggu instruksi lebih lanjut dari BGN agar program Makan Bergizi Gratis dapat segera direalisasikan demi meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, terutama bagi santri, siswa, serta ibu hamil dan menyusui.
Discussion about this post