Wamen PUPR Tinjau Embung Ketapang di Porong, Dorong Optimalisasi Pengendalian Banjir dan Penurunan Tanah
Oleh Redaksi Moralita — Sabtu, 28 Juni 2025 11:52 WIB; ?>

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan kerja ke Embung Ketapang di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (27/6).
Sidoarjo, Moralita.com – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan kerja ke Embung Ketapang di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (27/6). Peninjauan ini dilakukan dalam rangka memperkuat strategi nasional dalam pengendalian banjir serta mitigasi penurunan tanah di wilayah rawan bencana tersebut.
Dalam keterangannya, Wamen Diana menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kapasitas tampung embung dan kolam retensi yang tersebar di kawasan terdampak. Kementerian PUPR melalui Balai Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) kini tengah mengkaji detail teknis peningkatan infrastruktur pengendalian banjir guna memastikan efisiensi dan efektivitas jangka panjang.
“Embung dan kolam retensi yang ada sebenarnya telah bekerja dengan baik, terutama saat banjir besar pada 17 Juni 2025. Namun, intensitas hujan ekstrem yang bersamaan dengan fenomena pasang purnama membuat beberapa titik jalan penghubung antara Sidoarjo dan Pasuruan tetap tergenang,” jelas Diana.
Sebagai solusi jangka pendek, Kementerian PUPR akan segera menambah unit pompa air mobile guna mempercepat penyedotan air saat curah hujan tinggi. Inisiatif ini diharapkan dapat mencegah banjir susulan dan menjaga konektivitas antarwilayah.
Sementara itu, Kepala Balai PPLS, Maksal Saputra, mengungkapkan bahwa tantangan penanganan banjir di kawasan Porong tidak hanya sebatas persoalan drainase dan pompa, namun juga diperparah oleh penurunan muka tanah yang cukup signifikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan teknis, penurunan tanah di beberapa titik—termasuk di Jalan Raya Porong dan area sekitar embung—mencapai 30 sentimeter dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan karakteristik geologis tanah yang lunak dan labil,” ujar Maksal.
Sebagai bagian dari upaya penguatan infrastruktur, PPLS secara rutin melakukan rekondisi, pelapisan ulang, serta penguatan dinding kolam retensi setiap tahunnya. Proses ini penting untuk menjaga stabilitas struktur embung dan mendukung sistem pengendalian banjir yang terpadu.
Kementerian PUPR menegaskan bahwa proyek-proyek pengendalian banjir di wilayah Porong akan terus menjadi prioritas nasional, mengingat kawasan ini merupakan wilayah strategis yang rentan terhadap kombinasi bencana alam berupa banjir, penurunan tanah, dan potensi rembesan lumpur dari area terdampak Lapindo.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar