Marak Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80, Gibran Diduga Dalang di Balik Fenomena Pop Culture Politik
Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 6 Agustus 2025 15:42 WIB; ?>

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Jakarta, Moralita.com – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, publik dikejutkan dengan maraknya pengibaran bendera bajak laut yang identik dengan simbol One Piece, sebuah serial manga dan anime asal Jepang. Fenomena ini bukan hanya menyita perhatian masyarakat, tetapi juga memantik perdebatan di ruang publik mengenai makna, motif, dan kemungkinan aktor intelektual di balik tren tersebut.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai bahwa tidak berlebihan jika sejumlah pihak mengaitkan tren pengibaran bendera One Piece ini dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, keterlibatan Gibran patut diduga berdasarkan sejumlah indikasi yang terlihat sejak masa kampanye Pilpres 2024.
“Saya menduga kuat ada peran Gibran Rakabuming di balik merebaknya isu One Piece ini. Sebab, dalam dua kesempatan debat Pilpres lalu, ia terlihat mengenakan atribut bergambar logo bajak laut yang sangat dikenal dalam serial anime, dan sebelumnya juga sempat mengenakan simbol yang erat dengan karakter Naruto, tokoh yang ia idolakan,” ujar Jerry dalam keterangan tertulisnya pada Senin malam, (4/8).
Lebih lanjut, Jerry juga menyinggung kemunculan simbol One Piece dalam sejumlah kegiatan yang melibatkan Gibran. Salah satunya saat acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 13 November 2023, di mana Gibran kembali terlihat mengenakan simbol tersebut.
“Bukan tuduhan tanpa dasar. Gibran juga pernah terlihat mengenakan lambang One Piece saat mengunjungi kediaman Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kini, bendera tersebut berkibar di berbagai daerah, dan bahkan diperbolehkan berkibar secara terbuka di Kota Solo oleh Wali Kota Respati Ardi,” jelas Jerry.
Menurut Jerry, fenomena ini berpotensi memberikan dampak negatif terhadap citra Presiden Prabowo Subianto, terutama jika dikaitkan dengan simbol-simbol non-nasional menjelang peringatan hari kemerdekaan negara.
“Saya menilai ini bukan persoalan sepele. DPR perlu mengambil langkah tegas dengan menyelidiki siapa aktor di balik penyebaran simbol ini, termasuk kemungkinan keterlibatan sponsor atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik terselubung,” imbuhnya.
Sementara itu, aparat keamanan telah mulai mengambil tindakan terhadap masyarakat yang mengibarkan bendera One Piece, terutama jika dinilai mengganggu atau dibandingkan secara langsung dengan bendera Merah Putih yang merupakan simbol resmi negara.
Namun demikian, sejumlah kalangan elite politik dan pemerhati budaya menganggap fenomena ini sebagai bagian dari dinamika kebebasan berekspresi masyarakat, khususnya di era digital yang semakin mengaburkan batas antara budaya pop dan wacana politik.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment