Media Asing Soroti Aksi Demonstrasi Besar di Indonesia, Sorotan Tertuju pada Tunjangan DPR dan Krisis Ekonomi
Oleh Redaksi — Jumat, 29 Agustus 2025 09:49 WIB; ?>

Media internasional menyoroti aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Indonesia pada Kamis (28/8).
Jakarta, Moralita.com – Sejumlah media internasional menyoroti aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Indonesia pada Kamis (28/8). Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa, turun ke jalan untuk memprotes tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR, di tengah kondisi ekonomi nasional yang dinilai kian menekan rakyat.
Media Singapura, The Straits Times, dalam laporannya bertajuk “Thousands clash with police in Jakarta as protests intensify”, menuliskan bahwa ribuan orang memadati kawasan Jakarta untuk meluapkan amarah terhadap parlemen. Aksi massa itu, menurut The Straits Times, dipicu oleh tingginya tunjangan bagi anggota DPR yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi ekonomi rakyat.
“Ribuan demonstran melemparkan batu dan menyalakan petasan dalam protes besar kedua di Jakarta minggu ini, yang dipicu oleh meningkatnya kemarahan publik atas tunjangan besar bagi anggota parlemen,” tulis media tersebut. The Straits Times juga menggarisbawahi kondisi ketidakpastian ekonomi Indonesia, termasuk kenaikan harga beras dan biaya pendidikan, serta maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil, yang semakin memperburuk keresahan sosial.
Sorotan serupa datang dari New Straits Times (Malaysia) dalam artikel “Workers across Indonesia stage rallies demanding improved welfare”. Media ini menekankan bahwa demonstrasi berlangsung serentak di berbagai daerah dengan fokus pada tuntutan kesejahteraan buruh, termasuk penghentian outsourcing, penolakan PHK massal, hingga reformasi kebijakan ketenagakerjaan. New Straits Times menyebut bahwa aksi ini merupakan gelombang kedua dalam sepekan terakhir, dengan pemicu utama sama: tingginya gaji dan tunjangan DPR di tengah sulitnya perekonomian rakyat.
Sementara itu, media Jepang NHK menurunkan laporan berjudul “Economic hardship sparks protests in Indonesia”. NHK menuliskan bahwa ribuan pengunjuk rasa berusaha menerobos ke gedung parlemen di Jakarta, memprotes tunjangan DPR yang dianggap berlebihan. Polisi pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Media Jepang itu menekankan bahwa protes tersebut merupakan refleksi dari ketidakpuasan publik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Dari Timur Tengah, Press TV (Iran) melaporkan bahwa pada hari yang sama terdapat dua gelombang aksi: satu dipimpin oleh mahasiswa dan kelompok sipil, dan satu lagi oleh buruh. Media itu menyoroti bahwa salah satu aksi berakhir ricuh setelah aparat menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah demonstran.
Sementara Anadolu Agency (Turki) dalam laporan berjudul “Indonesians protest low wages, lawmakers’ monetary perks” menyatakan bahwa aksi ini menuntut kenaikan upah buruh, penghentian sistem outsourcing, dan protes terhadap besarnya tunjangan DPR. Anadolu juga mencatat klarifikasi DPR, yang menyatakan bahwa tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan hanya akan berlaku hingga Oktober 2025, mengutip laporan The Jakarta Post.
Sorotan media asing tersebut menunjukkan bahwa demonstrasi 28 Agustus tidak hanya menjadi isu domestik, melainkan juga perhatian internasional. Isu kesejahteraan buruh dan kebijakan keuangan parlemen Indonesia kini menjadi sorotan dunia, mencerminkan keresahan sosial yang meluas akibat jurang ketidakadilan ekonomi di tanah air.
Artikel terkait:
- Wacana Merger Grab–GoTo Dinilai Berdampak Strategis, DPR Minta Negara Tak Jadi Penonton
- Ratusan Warga Desa Boro Sidoarjo Demo Desak Kepala Desa Mundur, Dugaan Ketidaktransparanan Pengelolaan Keuangan Pemdes
- FITRA: Anggota DPR Terima Rp 2,8 Miliar per Tahun, Minim Sense of Crisis
- Polrestabes Surabaya Tetapkan 33 Tersangka dalam Kasus Kerusuhan
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment