PBB: 85 Persen Wilayah Gaza Telah Dimiliterisasi, Akses Bantuan Kemanusiaan Kian Terhambat
Oleh Tim Redaksi Moralita — Jumat, 4 Juli 2025 14:48 WIB; ?>

Sisa puing bangunan di Khan Younis akibat serangan konflik di Jalur Gaza.
Gaza, Moralita.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya militerisasi di Jalur Gaza, yang kini mencakup sekitar 85 persen wilayah. Situasi ini disebut telah menghambat secara signifikan jalur distribusi bantuan kemanusiaan dan memperparah penderitaan masyarakat sipil yang terdampak konflik berkepanjangan.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan bahwa pembatasan akses dan perintah evakuasi oleh otoritas Israel telah menciptakan tantangan besar bagi operasi kemanusiaan di lapangan.
“Perintah pemindahan tersebut sangat menghambat akses orang-orang terhadap dukungan kemanusiaan yang penting dan juga mengganggu kemampuan para pekerja bantuan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan,” ujar Dujarric, dikutip dari Anadolu Ajansi, Jumat (4/7).
Dujarric secara khusus menyoroti dampak dari kebijakan evakuasi terbaru terhadap dua kawasan padat penduduk di Khan Younis, yang dihuni hingga 80.000 orang. Ia mengungkapkan bahwa mitra PBB di sektor air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) melaporkan terputusnya akses ke reservoir utama Al Satar.
“Al Satar adalah pusat distribusi air utama untuk Khan Younis serta titik pasokan krusial bagi aliran air dari jaringan pipa Israel. Kerusakan pada fasilitas ini dapat menyebabkan kolapsnya sistem distribusi air kota secara total, yang berdampak sangat serius terhadap kondisi kemanusiaan,” tegasnya.
Lebih jauh, Dujarric memperingatkan bahwa perintah evakuasi telah memicu gelombang pengungsian massal baru, yang semakin membebani wilayah-wilayah sempit yang masih relatif aman. Sejak kegagalan gencatan senjata terakhir pada Maret 2025, lebih dari 714.000 orang tercatat kembali mengungsi dari tempat tinggal mereka.
“Hanya dalam kurun 24 jam, antara Minggu dan Senin lalu, hampir 29.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka,” tambah Dujarric.
PBB kembali menyerukan agar akses kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan segera dibuka ke seluruh wilayah Gaza. Lembaga internasional itu juga meminta dihentikannya segala bentuk kekerasan yang menyebabkan penderitaan luas di kalangan penduduk sipil.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel menanggapi laporan tersebut. Namun demikian, kondisi di lapangan menunjukkan eskalasi terbaru dalam konflik Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu salah satu krisis kemanusiaan paling serius dalam beberapa dekade terakhir.
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar