Bupati dan Wabup Jombang Rampungkan Program 100 Hari Kerja dalam 88 Hari, Wujudkan Asta Cita Menuju Jombang Maju dan Sejahtera
Oleh Redaksi Moralita — Selasa, 10 Juni 2025 07:56 WIB; ?>

upati Jombang, H. Warsubi, bersama Wakil Bupati, KH. Salmanudin Yazid (Gus Salman)
Jombang, Moralita.com – Komitmen kuat Bupati Jombang, H. Warsubi, bersama Wakil Bupati, KH. Salmanudin Yazid (Gus Salman), dalam mewujudkan visi Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua dibuktikan melalui penyelesaian program Asta Cita 100 Hari Kerja hanya dalam kurun waktu 88 hari sejak dilantik pada 20 Februari 2025.
Asta Cita merupakan delapan program prioritas yang menjadi pondasi kerja awal pemerintahan Warsubi–Salman. Realisasi program ini secara tepat waktu menunjukkan keseriusan dan sinergi kepemimpinan mereka dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat.
1. Pembangunan Desa dan Kota Inklusif
Program ini diwujudkan dengan perluasan akses internet gratis melalui Wifi Rakyat, yang kini tersedia di berbagai ruang publik strategis seperti Sentra PKL Ahmad Dahlan, Alun-alun Jombang, Taman Kebonrojo, Kebonratu, Mastrip, serta Taman Informasi di enam titik. Tak hanya itu, jaringan internet gratis kini telah menjangkau seluruh 306 desa/kelurahan se-Kabupaten Jombang.
Dalam bidang infrastruktur dasar, penanganan banjir menjadi prioritas dengan normalisasi sungai dan saluran sepanjang 26 km serta perbaikan tanggul di tiga titik rawan longsor. Pemerintah daerah juga membuka Pendopo Kabupaten untuk masyarakat melalui program Pendopo untuk Semua sebagai bentuk pelayanan publik yang lebih partisipatif.
2. Peningkatan Kualitas SDM yang Unggul dan Kompetitif
Untuk mencetak generasi muda yang unggul dan siap bersaing, dilakukan revitalisasi pada 27 lembaga pendidikan. Selain itu, program Beasiswa Milenial diberikan kepada mahasiswa berprestasi, serta pelatihan metodologi instruktur diberikan kepada 20 lembaga pendidikan nonformal untuk peningkatan kualitas pengajaran.
3. Penanggulangan Pengangguran melalui Pelatihan dan Wirausaha
Berbagai program pelatihan kerja dan kewirausahaan dijalankan dengan berbasis kompetensi. Di tahap pertama, pelatihan menjangkau 72 peserta, sedangkan tahap kedua melibatkan 100 peserta. Materi pelatihan meliputi keterampilan jahit sepatu, digital marketing, kuliner, dan menjahit pakaian.
Sebanyak 97 orang mengikuti pelatihan kewirausahaan seperti florist, kuliner, dan membatik. Di sisi lain, 370 peserta mengikuti pelatihan teknis dan kewirausahaan, serta pembinaan sentra industri seperti inkubator bisnis tape ketan di Kedawong dan produksi anyaman bambu di Grogol.
Pemkab Jombang juga memfasilitasi sertifikasi halal berbasis self-declare, uji nutrisi pada 20 produk, sertifikasi penyuluhan keamanan pangan, serta bimbingan teknis pengolahan hasil perikanan dan pembenihan rakyat. Tak ketinggalan, pembentukan Jombang Creative Hub menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif.
4. Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan dan Ekonomi Lokal
Dalam sektor infrastruktur, perbaikan dilakukan di empat ruas jalan strategis, yakni Blimbing-Gudo, Mojoagung-Mojoduwur, Bareng-Wonosalam Pasar, dan Kauman-Gedongombo. Pemeliharaan jalan sepanjang 44 km juga direalisasikan melalui program Mandor Jalan.
5. Pengentasan Kemiskinan dan Penguatan Kesejahteraan Sosial
Sebagai bentuk perhatian terhadap kelompok rentan, Pemkab menyalurkan 14.760 dus bahan pangan dan susu bergizi kepada ibu hamil dan balita, serta menyediakan layanan pengobatan gratis di seluruh puskesmas.
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dilakukan di Kecamatan Ngusikan dan Kabuh, didukung program Universal Health Coverage (UHC). Dalam sektor pertanian, bantuan 350 ton pupuk tembakau, 140 ton bokashi, dan 84 ton kapur pertanian disalurkan ke kelompok tani, serta pembangunan 10 unit irigasi perpompaan guna meningkatkan produktivitas pertanian.
6. Penguatan Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan
Program ini ditandai dengan distribusi sarana produksi pertanian seperti pupuk dan kapur pertanian, pengembangan irigasi, serta pengisian tiga lumbung pangan masing-masing sebanyak 4 ton sebagai strategi ketahanan pangan lokal.
7. Pemantapan Harmoni Sosial dan Budaya
Pemerintah Kabupaten Jombang juga memfasilitasi lembaga keagamaan dan tokoh masyarakat melalui program Jombang Rembuk Budayawan. Selain itu, dibentuk Dewan Kepakaran Daerah untuk memperkuat kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan kearifan lokal.
8. Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Transparan, dan Inovatif
Dalam rangka transformasi digital, Pemkab meluncurkan aplikasi pelayanan desa digital, sistem jobfit dan pengisian jabatan berbasis merit system yang transparan. Inovasi lingkungan pun dilakukan melalui program Waste to Energy (Jombang Resik), yakni pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel).
Gerakan 1 Pernikahan 1 Pohon Lestari (Jombang Lestari) juga diinisiasi sebagai upaya konkret pelestarian lingkungan berbasis partisipasi warga.
Bupati Warsubi menegaskan, capaian ini adalah awal dari perjalanan panjang lima tahun ke depan dalam mewujudkan pemerintahan yang amanah dan berpihak pada rakyat.
“Kami menyadari bahwa tugas ini bukan hal yang mudah. Namun, seperti pepatah Jawa mengatakan sapa nandur bakal ngunduh – siapa yang menanam, kelak akan menuai. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kepemimpinan ini membawa berkah bagi seluruh warga Jombang,” pungkasnya.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment