Bupati Situbondo dan Jurnalis Radar Sepakat Berdamai, Tegaskan Komitmen Jaga Kondusivitas
Oleh Tim Redaksi Moralita — Kamis, 7 Agustus 2025 15:07 WIB; ?>

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menerima kunjungan silaturahmi manajemen Radar Situbondo.
Situbondo, Moralita.com – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dan jurnalis Radar Situbondo, Humaidi, resmi menyatakan berdamai pada Rabu (6/8), setelah sebelumnya terlibat dalam perselisihan yang sempat menjadi sorotan publik. Potongan video terkait insiden tersebut sempat viral di media sosial sejak Kamis (31/7).
Dalam pernyataannya, Bupati Rio menegaskan pentingnya menjaga stabilitas sosial serta membangun kembali komunikasi yang sehat antar elemen masyarakat, termasuk dengan insan pers. Ia menyambut baik pencabutan laporan kepolisian dan berharap agar situasi yang sempat memanas dapat menjadi momentum refleksi bersama.
“Mari kita bergandengan tangan setelah laporan polisi dicabut. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk menjaga kondusivitas di Situbondo,” ujar Rio dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Situbondo.
Bupati Rio juga menyampaikan pandangannya mengenai aksi demonstrasi dan penyampaian aspirasi. Menurutnya, demonstrasi adalah ekspresi demokrasi yang sah dan wajar terjadi, terlebih dalam masa transisi dan penyesuaian tata kelola pemerintahan.
“Saya pernah berada di posisi mahasiswa yang nyaris setiap hari melakukan demonstrasi. Ini bagian dari dinamika sosial yang normal, terlebih kita sedang berada dalam masa penyesuaian atau adjustment period, seperti halnya proses reset pabrik pada ponsel. Proses ini tidak hanya berlaku bagi birokrasi, tetapi juga bagi dunia jurnalistik,” jelas Rio.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa gaya kepemimpinan yang berbeda akan melahirkan cara pandang yang berbeda pula dalam menanggapi isu. Rio menyambut baik peran media sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan kritik konstruktif dan membentuk opini publik yang sehat.
Pendopo Rakyat Situbondo, imbuhnya, kini dibuka untuk umum, sebagai ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat, termasuk media.
“Media bukan hanya corong informasi, tetapi juga mitra dalam merumuskan kebijakan. Kami membuka ruang seluas-luasnya untuk dialog dan masukan,” ujar Rio.
Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 31 Juli 2025, Bupati Rio bahkan memilih untuk tidak menggunakan pengawalan sebagai bentuk itikad baik untuk berdialog langsung dengan para demonstran.
“Situasi saat itu memang memanas, namun tetap dalam koridor yang damai dan kondusif. Situbondo tetap menjadi daerah yang aman bagi jurnalis. Saya kira situasi ini jauh dari kesan represif yang sempat beredar,” tegasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Radar Situbondo, Syaifudin Mahmud, menyampaikan apresiasi atas terbukanya kembali kerja sama antara pihak media dan Pemerintah Kabupaten Situbondo.
“Kami berterima kasih kepada Bupati dan jajaran yang telah menerima kami kembali dan membuka kembali ruang kerja sama yang sempat tertunda,” ujar Syaifudin.
Pertemuan dan dialog antara kedua belah pihak menghasilkan kesepakatan untuk menyudahi perselisihan dan membangun sinergi positif demi kemajuan Kabupaten Situbondo.
“Kami berharap ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman, dan semangat kolaborasi ini terus dijaga untuk membangun daerah bersama,” tutup Syaifudin.
Artikel terkait:
- Bendahara Umum DPP Demokrat Renville Antonio Meninggal Kecelakaan di Situbondo, Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya
- Demo di Depan Gedung Negara Grahadi Ricuh, Belasan Motor Terbakar
- Mayoritas Mobil Dinas, 67 Kendaraan Hangus di Halaman DPRD Makassar
- Geger Warga Situbondo Temukan Sepotong Kaki di Plastik Kuning, Polisi: Bukan Kriminal, Cuma Kaki Pasien Amputasi
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar