Disdik Sumenep Rasionalisasi 27 SD sejak 2022, Prioritaskan Efisiensi dan Mutu Layanan Pendidikan
Oleh Redaksi Moralita — Senin, 4 Agustus 2025 11:07 WIB; ?>

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura.
Sumenep, Moralita.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus melakukan penataan sistem pendidikan dasar sebagai bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan optimalisasi layanan pendidikan. Sejak tahun 2022, langkah konkret yang dilakukan adalah menutup dan menggabungkan sejumlah Sekolah Dasar (SD) di wilayah daratan dan kepulauan.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, total 27 SD telah resmi dihentikan operasionalnya dan digabungkan dengan sekolah terdekat.
“Sebanyak 27 SD telah ditutup dan digabungkan. Kebijakan ini diterapkan baik di wilayah daratan maupun kepulauan,” ujarnya, Minggu (3/8.
Menurut Ardiansyah, kebijakan ini diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap persebaran penduduk, potensi jumlah anak usia sekolah, serta efektivitas pengelolaan lembaga pendidikan di masing-masing wilayah.
“Dalam satu kawasan dengan jumlah penduduk sekitar 2.000 jiwa, idealnya hanya diperlukan satu atau dua sekolah dasar untuk menampung peserta didik. Jika jumlah sekolah terlalu banyak dengan jumlah siswa minim, maka tidak efisien secara operasional,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa rasionalisasi melalui mekanisme penggabungan (merger) atau penutupan sekolah merupakan upaya untuk menghindari ketimpangan jumlah siswa dan memastikan setiap lembaga pendidikan dapat berjalan secara optimal.
“Ini bagian dari strategi untuk menjaga efektivitas pembelajaran. Lembaga yang kekurangan siswa akan sulit berkembang, baik dari sisi kualitas tenaga pengajar, sarana, maupun program pendidikan,” imbuhnya.
Berdasarkan data Disdik, jumlah SD di wilayah daratan Sumenep mengalami penurunan signifikan. Pada 2022 tercatat sebanyak 661 SD, sementara pada 2025 jumlah tersebut berkurang menjadi 634 sekolah. Secara keseluruhan, total lembaga pendidikan dasar di Kabupaten Sumenep, termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), saat ini mencapai 1.194 unit.
“Kalau melihat angka, jumlah lembaga pendidikan saat ini sudah memadai untuk menampung seluruh anak usia sekolah di Sumenep,” tutur Ardiansyah.
Ia juga menekankan bahwa meskipun terdapat penutupan dan penggabungan sekolah, Disdik Sumenep tetap menjadikan pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas sebagai prioritas utama.
“Ini menjadi perhatian serius Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Daerah, hingga Bupati Sumenep. Layanan pendidikan tetap kami jamin agar tidak terganggu,” pungkasnya.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment