Dolar AS Menguat di Pasar New York, Didukung Spekulasi Penunjukan Christopher Waller sebagai Kepala The Fed
Oleh Redaksi — Jumat, 8 Agustus 2025 10:32 WIB; ?>

Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller
New York, Moralita.com – Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia di pasar uang New York. Penguatan ini terjadi setelah Bloomberg News melaporkan bahwa Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, muncul sebagai kandidat terkuat untuk memimpin bank sentral AS di bawah tim pemerintahan Presiden Donald Trump.
Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, Waller telah melakukan pertemuan langsung dengan tim Presiden Trump. Para analis menilai pencalonan Waller sebagai kabar positif bagi pasar, mengingat reputasinya yang tinggi di kalangan pelaku keuangan global dan komunitas bank sentral. Penunjukannya diyakini dapat memberikan sentimen positif bagi Dolar AS.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama termasuk Yen Jepang dan Euro, tercatat naik 0,18 persen menjadi 98,36.
- Terhadap Yen, Dolar AS menguat 0,1 persen ke posisi 147,49.
- Terhadap Franc Swiss, Dolar AS naik 0,16 persen menjadi 0,808.
Sementara itu, Poundsterling Inggris menguat setelah keputusan Bank of England (BoE) yang mempertahankan suku bunga acuan, meskipun bank sentral tersebut memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar. Keputusan ini mencerminkan perbedaan pandangan di internal BoE, di mana empat dari sembilan anggota komite kebijakan memilih untuk menahan suku bunga, mengindikasikan bahwa tren penurunan suku bunga mungkin segera berakhir.
“Keputusan ini sedikit lebih hawkish dari perkiraan pasar,” ujar Sarah Ying, Kepala Strategi Valuta Asing di CIBC Capital Markets, Toronto. Poundsterling terakhir diperdagangkan menguat 0,41 persen menjadi 1,341 Dolar AS.
Di sisi lain, Euro melemah 0,27 persen menjadi 1,1627 Dolar AS. Para pelaku pasar meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, menyusul laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Juli yang menunjukkan penambahan lapangan kerja di bawah ekspektasi.
Meski pandangan masyarakat AS terhadap kondisi keuangan mereka saat ini dan masa depan membaik, survei The Fed New York mencatat prospek inflasi jangka panjang justru memburuk pada Juli.
Dari Eropa, Presiden Swiss Karin Keller-Sutter gagal mencapai kesepakatan tarif dalam perundingan di Washington. AS tetap memberlakukan tarif 39 persen atas ekspor Swiss, yang menambah tekanan pada hubungan perdagangan kedua negara.
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment