Sevi Ayu Claudia Korban Pembunuhan Sadis Di Gresik, Luka Parah di Kepala dan Ada Bekas Cairan Putih Di Organ Intim
Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 28 Juli 2025 16:06 WIB; ?>

Lokasi penemuan sesosok mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus, dibalut plastik hitam, dan diikat rapi dengan tali rafia.
Gresik, Moralita.com – Penemuan jasad seorang perempuan muda dalam kondisi terbungkus plastik dan kardus di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengungkap dugaan kuat tindak pidana pembunuhan dengan kekerasan yang sangat sadis. Peristiwa ini mengguncang warga setempat dan kini tengah menjadi fokus penyelidikan aparat kepolisian.
Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan mengenakan jaket jeans biru, kaos hitam, dan celana panjang berwarna abu-abu. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan autopsi medis, ditemukan sejumlah luka yang menunjukkan indikasi kuat terjadinya kekerasan fisik sebelum korban meninggal dunia.
Hasil autopsi menunjukkan bahwa kepala korban mengalami luka yang sangat parah. Terdapat delapan luka robek berukuran antara 2 hingga 6,5 sentimeter, disertai memar hebat yang menjalar dari bagian puncak kepala hingga tengkuk. Luka-luka tersebut diduga kuat merupakan akibat pukulan benda tumpul berulang kali.
Tak hanya itu, bagian dalam bibir korban juga menunjukkan memar signifikan, dan dari dalam rongga mulut ditemukan isolasi berwarna hitam sepanjang 10 sentimeter, yang diduga digunakan untuk membungkam korban. Pada leher korban, tampak luka lecet, sementara tangan korban menunjukkan memar serta goresan, yang diduga sebagai hasil dari upaya perlawanan saat kejadian berlangsung.
Dari hasil pemeriksaan alat kelamin, tim medis menemukan adanya cairan putih dan robekan lama pada selaput dara korban. Namun demikian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual terbaru. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pelaku utama bermotif kekerasan fisik, bukan kekerasan seksual.
Lebam berwarna keunguan tampak jelas di dada kiri dan punggung korban, yang tidak menghilang meskipun ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa luka tersebut merupakan hasil trauma sebelum kematian (antemortem). Korban juga mengalami kaku mayat pada rahang dan pergelangan kaki, tanpa adanya tanda pembusukan. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa kematian korban terjadi sekitar 18 hingga 24 jam sebelum dilakukan autopsi.
Pemeriksaan organ dalam menunjukkan perdarahan subdural dan subaraknoid, yaitu perdarahan di bawah selaput otak dan selaput laba-laba, yang menjadi faktor utama penyebab kematian. Luka-luka ini merupakan ciri khas trauma kepala berat akibat hantaman benda tumpul.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, membenarkan bahwa korban meninggal akibat luka berat di kepala yang disebabkan oleh kekerasan fisik.
“Korban dipastikan meninggal dunia akibat pukulan benda tumpul yang menyebabkan pendarahan di bawah selaput otak,” ungkap Rovan kepada wartawan, Senin (28/7).
Lebih lanjut, Kapolres menyatakan bahwa proses penyelidikan terus dilakukan secara intensif oleh tim Satreskrim Polres Gresik. Pihaknya juga memastikan bahwa identitas pelaku telah dikantongi dan saat ini dalam tahap pengejaran.
“Identitas terduga pelaku sudah kami ketahui. Kami mohon doa masyarakat agar pelaku segera dapat diamankan dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi di media sosial demi kelancaran proses penyidikan. Kasus ini diharapkan segera menemukan titik terang, sehingga keadilan bagi korban dapat segera ditegakkan.
Artikel terkait:
- Bupati Sidoarjo Pastikan Pemberhentian Slamet Setiawan Usai MA Vonis 6 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi KPRI Delta Tirta
- Pemerintah Kebut Pembahasan Aturan THR bagi Pengemudi Ojek Online, Ditargetkan Rampung Sebelum Ramadan
- Heboh Cocoklogi Ojol Undangan Gibran Diduga Kader PSI, Kokok Dirgantoro Klarifikasi
- Dua Tewas, Tiga Kritis Diduga Keracunan Gas Kimia Saat Cuci Truk di Sidoarjo
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar