Kamis, 28 Agu 2025
light_mode
Beranda » News » Penculikan dan Pembunuhan Kepala BRI Cempaka Putih: Delapan Tersangka Sudah Dibekuk Polisi

Penculikan dan Pembunuhan Kepala BRI Cempaka Putih: Delapan Tersangka Sudah Dibekuk Polisi

Oleh Redaksi Moralita — Senin, 25 Agustus 2025 09:24 WIB

Jakarta, Moralita.com – Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Mohammad Ilham Pradipta (37), kian mendekati titik terang. Kepolisian Republik Indonesia melalui Polda Metro Jaya berhasil menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam peristiwa kriminal sadis ini.

Empat tersangka pertama berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat. Sementara satu pelaku lainnya, EW alias Eras—yang dikenal sebagai seorang debt collector—dibekuk ketika mencoba melarikan diri ke Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tidak berhenti di situ, Direktorat Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya kembali meringkus empat orang lain yang diduga sebagai aktor intelektual. Mereka berinisial C, DH, YJ, dan AA. Penangkapan dilakukan di lokasi berbeda: tiga tersangka—DH, YJ, dan AA—diamankan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) sekitar pukul 20.15 WIB, sedangkan tersangka C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8) pukul 15.30 WIB.

Baca Juga :  Polisi Nilai Pengakuan Pelaku Pembunuhan Ojol di Gresik yang Tak Konsisten, Dari Janjikan PNS Sekarang Cleaning Servis

Kasubnit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, membenarkan penangkapan tersebut. Namun ia menegaskan, detail mengenai peran masing-masing pelaku serta motif kasus ini masih dalam proses pendalaman.

“Saat ini masih dalam penyelidikan intensif. Rangkaian konstruksi kasus sedang kami susun,” ujarnya, Minggu (24/8).

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa salah satu dari empat tersangka terbaru merupakan mantan pegawai internal BRI dengan jabatan Relationship Manager (RM). Dalam industri perbankan, RM memiliki peran strategis sebagai penghubung antara bank dan nasabah prioritas maupun korporasi, mulai dari memberikan layanan personal, solusi keuangan, hingga menjaga loyalitas nasabah.

Sumber internal yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, tersangka tersebut pernah bertugas di regional Surabaya. Dugaan sementara, kasus ini berkaitan dengan indikasi fraud kredit fiktif bernilai Rp13 miliar hingga Rp30 miliar. Indikasi itu terungkap setelah Ilham mulai menjabat sebagai Kepala KCP BRI Cempaka Putih pada Juli lalu. Ilham disebut hendak melaporkan temuan itu ke atasan, yang kemudian memicu dendam pihak-pihak yang terlibat.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Penyebab Kematian Diplomat Muda Kemlu: Tidak Ditemukan Unsur Tindak Pidana

Kendati demikian, dugaan ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Polisi menegaskan bahwa kepastian motif baru akan diumumkan setelah pemeriksaan selesai dan konstruksi kasus terbuka sepenuhnya. Kapolda Metro Jaya dijadwalkan menggelar konferensi pers resmi pada Senin (25/8) untuk menjelaskan perkembangan kasus kepada publik.

Kasus ini menyedot perhatian luas, tidak hanya di masyarakat tetapi juga di tingkat legislatif. Ketua Komisi III DPR RI, Habiburrahman, mendesak Polda Metro Jaya menuntaskan penyidikan dengan transparan.

“Kami mendukung Polda Metro Jaya bersikap tegas. Tindak kejahatan brutal semacam ini sama sekali tidak bisa ditoleransi. Jangan sampai ada pihak yang merasa kebal hukum,” tegas politikus Partai Gerindra tersebut.

Baca Juga :  Autopsi Ungkap Fakta Baru Dugaan Pembunuhan Driver Ojol Perempuan di Gresik

Mohammad Ilham Pradipta menjadi korban penculikan pada Rabu (20/8) malam di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, seusai menghadiri rapat. Rekaman CCTV menunjukkan, sekitar pukul 18.30 WIB, ia disergap sekelompok pria saat hendak menuju mobil pribadinya. Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih yang terparkir di dekatnya.

Keesokan harinya, Kamis (21/8) pukul 05.30 WIB, jasad Ilham ditemukan oleh seorang penggembala sapi di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi korban mengenaskan, dengan mata, tangan, dan kaki terikat lakban.

  • Penulis: Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less