PKD Kabupaten Mojokerto Ambil Bagian Agenda Silatnas AKSI di Jakarta, Bahas Kopdes, Ketahanan Pangan hingga Kemandirian Organisasi
Oleh Redaksi — Senin, 14 Juli 2025 18:08 WIB; ?>

Ketua dan jajaran pengurus Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto saat hadiri Silatnas AKSI.
Jakarta, Moralita.com – Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto turut ambil bagian dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) yang digelar di Hotel Belleza, Jakarta.
Forum ini menjadi ajang strategis bagi para kepala desa dari seluruh Indonesia untuk menyampaikan gagasan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional.

Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) di Hotel Belleza Jakarta, Senin (14/7).
PKD Kabupaten Mojokerto diwakili oleh lima orang delegasi yang terdiri dari Ketua PKD Kabupaten Mojokerto, Kepala Desa Karangasem (Kutorejo), Kepala Desa Menanggal (Mojosari), Kepala Desa Candiharjo (Ngoro), dan Kepala Desa Gayaman (Mojoanyar).
Ketua PKD Mojokerto, Miftahuddin dalam keterangannya menyebut bahwa Silatnas AKSI ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, khususnya terkait program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) serta penguatan program Ketahanan Pangan Desa.
“Kami membahas secara rinci mengenai alokasi 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan regulasi. Namun, yang juga menjadi sorotan adalah belum terpenuhinya dalam merealisasikan 5% di desa,” ungkap Ketua PKD Kabupaten Mojokerto, Miftahuddin di Jakarta, Senin (14/7).
Menurutnya, hingga saat ini, alokasi Dana Desa dari APBN masih berada pada kisaran 3% dari total anggaran. Hal ini dinilai belum maksimal dalam mendorong pembangunan desa dalam ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Selain soal pendanaan, Silatnas AKSI juga membahas pentingnya kemandirian organisasi kepala desa. Para peserta menyepakati perlunya membentuk Badan Usaha Milik Asosiasi (BUMAs) atau unit usaha di bawah asosiasi/paguyuban kepala desa.
“Kami sepakat bahwa organisasi kepala desa di tingkat kabupaten harus mandiri secara pendanaan. Salah satu caranya adalah membentuk badan usaha yang dikelola oleh asosiasi/paguyuban sendiri, sehingga kegiatan organisasi tidak bergantung pada pihak luar,” tambah Miftahuddin, Ketua PKD Mojokerto.
Gagasan pembentukan BUMAs ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak roda organisasi serta memperkuat posisi kepala desa sebagai pilar utama pembangunan dari desa.
Miftahuddin sendiri menjelaskan kutipan dari Mohammad Hatta bahwa ‘Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa’. Menurutnya kutipan ini menekankan pentingnya pembangunan dan kemajuan yang merata dari desa di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di kota-kota besar.
Artikel terkait:
- UMKM Kerupuk Rambak Asal Bangsal Mojokerto Tembus Pasar Oleh-Oleh Surabaya-Madura Berkat Pembiayaan KUR dan Bazar BRI
- RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto Kenalkan Media ONIC, Inovasi Visualisasi Organ Otak Pasien On Screen
- Ngaji Desa Kader GP Ansor Mojokerto bersama Gus Afif Stafsus Kemendes, Patriot Pangan Wujudkan Asta Cita Presiden
- Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan Negara kepada 141 Tokoh Bangsa
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment