Jumat, 17 Okt 2025
light_mode
Home » Daerah » PKD Kabupaten Mojokerto Ambil Bagian Agenda Silatnas AKSI di Jakarta, Bahas Kopdes, Ketahanan Pangan hingga Kemandirian Organisasi

PKD Kabupaten Mojokerto Ambil Bagian Agenda Silatnas AKSI di Jakarta, Bahas Kopdes, Ketahanan Pangan hingga Kemandirian Organisasi

Oleh Redaksi — Senin, 14 Juli 2025 18:08 WIB

Jakarta, Moralita.com – Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto turut ambil bagian dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) yang digelar di Hotel Belleza, Jakarta.

Forum ini menjadi ajang strategis bagi para kepala desa dari seluruh Indonesia untuk menyampaikan gagasan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional.

PKD Kabupaten Mojokerto Ambil Bagian Agenda Silatnas AKSI di Jakarta, Bahas Kopdes, Ketahanan Pangan hingga Kemandirian Organisasi

Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) di Hotel Belleza Jakarta, Senin (14/7).

PKD Kabupaten Mojokerto diwakili oleh lima orang delegasi yang terdiri dari Ketua PKD Kabupaten Mojokerto, Kepala Desa Karangasem (Kutorejo), Kepala Desa Menanggal (Mojosari), Kepala Desa Candiharjo (Ngoro), dan Kepala Desa Gayaman (Mojoanyar).

Baca Juga :  Inspirasi dari Kades di Mojokerto, Mendes Yandri Tantang Mahasiswa Ikut Berkontribusi untuk Desa

Ketua PKD Mojokerto, Miftahuddin dalam keterangannya menyebut bahwa Silatnas AKSI ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, khususnya terkait  program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) serta penguatan program Ketahanan Pangan Desa.

“Kami membahas secara rinci mengenai alokasi 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan regulasi. Namun, yang juga menjadi sorotan adalah belum terpenuhinya dalam merealisasikan 5% di desa,” ungkap Ketua PKD Kabupaten Mojokerto, Miftahuddin di Jakarta, Senin (14/7).

Menurutnya, hingga saat ini, alokasi Dana Desa dari APBN masih berada pada kisaran 3% dari total anggaran. Hal ini dinilai belum maksimal dalam mendorong pembangunan desa dalam ketahanan pangan secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Ribuan Buruh Mojokerto Peringati May Day di Surabaya, Suwandi Firdaus Tegaskan Komitmen Sinergi Tripartit demi Stabilitas Ketenagakerjaan dan Ekonomi

Selain soal pendanaan, Silatnas AKSI juga membahas pentingnya kemandirian organisasi kepala desa. Para peserta menyepakati perlunya membentuk Badan Usaha Milik Asosiasi (BUMAs) atau unit usaha di bawah asosiasi/paguyuban kepala desa.

“Kami sepakat bahwa organisasi kepala desa di tingkat kabupaten harus mandiri secara pendanaan. Salah satu caranya adalah membentuk badan usaha yang dikelola oleh asosiasi/paguyuban sendiri, sehingga kegiatan organisasi tidak bergantung pada pihak luar,” tambah Miftahuddin, Ketua PKD Mojokerto.

Gagasan pembentukan BUMAs ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak roda organisasi serta memperkuat posisi kepala desa sebagai pilar utama pembangunan dari desa.

Baca Juga :  Wacana Pembentukan Badan Penerimaan Negara Mengemuka, Pengawasan dan Efektivitas Dipertanyakan

Miftahuddin sendiri menjelaskan kutipan dari Mohammad Hatta bahwa ‘Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa’. Menurutnya kutipan ini menekankan pentingnya pembangunan dan kemajuan yang merata dari desa di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di kota-kota besar.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less