Jumat, 17 Okt 2025
light_mode
Home » News » Presiden Prabowo Kecewa Tewasnya Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Perintahkan Penyelidikan Transparan

Presiden Prabowo Kecewa Tewasnya Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Perintahkan Penyelidikan Transparan

Oleh Redaksi — Jumat, 29 Agustus 2025 12:12 WIB

Jakarta, Moralita.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa kecewa dan keprihatinan mendalam atas peristiwa tragis yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21). Korban tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (28/8).

Prabowo menilai aparat kepolisian bertindak berlebihan dalam mengamankan aksi demonstrasi di sekitar Kompleks Parlemen Senayan. Ia menegaskan telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan transparan terkait insiden tersebut.

“Saya terkejut dan kecewa dengan tindakan aparat yang berlebihan. Saya sudah memerintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan. Para petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Bila ditemukan pelanggaran di luar kepatutan dan aturan, tindakan hukum paling tegas akan dijatuhkan,” ujar Prabowo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/8).

Presiden juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan serta menegaskan pemerintah akan memberikan perhatian penuh bagi keluarga korban.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarga almarhum serta memberikan perhatian khusus kepada orang tua dan saudara-saudara almarhum,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bentrok di Depan Gedung DPR, Massa Sempat Kuasai Jalan Tol Dalam Kota

Insiden terjadi ketika aparat kepolisian membubarkan massa demonstran di sekitar Senayan dan Pejompongan. Sebuah video amatir yang viral di media sosial memperlihatkan rantis Brimob melaju kencang menembus kerumunan massa. Saat orang-orang berhamburan menghindar, Affan yang masih mengenakan jaket ojol terlihat berada di tengah jalan dan kemudian dilindas rantis tersebut.

Alih-alih berhenti, kendaraan lapis baja itu diduga terus melaju hingga menyebabkan mobil barracuda yang berada di belakangnya turut melindas korban. Affan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak tertolong. Pemuda asal Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat itu dinyatakan meninggal dunia pada Kamis malam.

Seorang saksi mata, Abdul, menyebut Affan tengah mengantarkan pesanan pelanggan saat kejadian. “Menurut teman-teman ojol, korban saat itu sedang menuju kawasan Benhil untuk mengantarkan orderan. Karena jalan tidak bisa dilalui, ia berhenti sebentar di lokasi dan nahas ditabrak rantis,” ujarnya dikutip Tribun Jakarta.

Jenazah Affan dimakamkan pada Jumat pagi (29/8) pukul 09.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, hadir melayat ke rumah duka di kawasan Menteng dan menyatakan seluruh biaya pemakaman ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.

Baca Juga :  Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja Batalkan Aksi Unjuk Rasa 3 Juni, Dialog dengan Pemerintah dan DPR Dijadwalkan

“Kami memastikan seluruh biaya pemakaman almarhum ditanggung oleh Pemprov Jakarta, termasuk fasilitas pemakaman di TPU Karet Bivak,” kata Pramono.

Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengungkapkan bahwa tujuh anggota Brimob telah diamankan terkait insiden ini. Ketujuh personel yang berada di dalam rantis tersebut berasal dari berbagai jenjang kepangkatan, mulai dari perwira menengah hingga bintara.

Baca Juga :  Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Dorongan Pemerataan Pembangunan dan Optimalisasi Layanan Publik

“Mereka adalah Kompol CDC, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan intensif untuk memastikan siapa yang mengemudikan kendaraan saat peristiwa terjadi,” jelas Abdul Karim dalam konferensi pers di RSCM, Kamis malam.

Menurutnya, pemeriksaan difokuskan pada peran masing-masing personel dalam insiden tersebut. “Kita dalami siapa yang menyetir dan bagaimana peran setiap anggota. Semua masih dalam proses investigasi. Perkembangan akan terus kami sampaikan,” tambahnya.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less