Sosialisasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Digelar di Jenggawah, Jember
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 4 Juli 2025 10:36 WIB; ?>

Kegiatan Sosialisasi Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Balai Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kamis (3/7).
Jember, Moralita.com – Dalam upaya memperkuat pembangunan desa yang inklusif dan responsif terhadap isu gender serta perlindungan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Balai Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kamis (3/7).
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi daerah untuk mendorong integrasi perspektif gender dan perlindungan anak ke dalam sistem pemerintahan dan tata kelola desa, sejalan dengan komitmen nasional terhadap keadilan sosial dan penguatan ketahanan keluarga.
Acara sosialisasi dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan lokal, antara lain Kepala Desa Jenggawah, kepala dusun, perangkat desa, perwakilan RT/RW dari Desa Jenggawah dan Desa Wonojati, serta kalangan akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair). DP3AKB Jember diwakili langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak, Drs. Joko Sutriswanto, M.Si, yang hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Jenggawah dan perwakilan akademisi Unair yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah desa, dunia akademik, dan masyarakat sipil—dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih aman, adil, dan berpihak pada kepentingan terbaik perempuan dan anak.
Dalam pemaparannya, Drs. Joko Sutriswanto menekankan bahwa pembentukan DRPPA merupakan instrumen penting dalam membangun struktur sosial yang inklusif, ramah, dan melindungi kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak. Desa dengan pendekatan ini ditargetkan menjadi pusat transformasi sosial yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan serta pembangunan berkelanjutan.
Diskusi interaktif mewarnai jalannya kegiatan, dengan berbagai isu krusial turut dibahas. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah meningkatnya penggunaan gawai secara berlebihan oleh anak-anak. Dalam forum ini disarankan pendekatan melalui pola asuh berbasis kesepakatan keluarga, yang mengedepankan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sebagai pondasi pengasuhan.
Selain itu, peserta juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas komunikasi harian dalam keluarga guna memperkuat ikatan emosional serta mencegah disfungsi relasi dalam rumah tangga. Dalam konteks hukum, disampaikan pula bahwa penolakan terhadap permohonan dispensasi kawin (DISKA) merupakan kewenangan penuh hakim, dengan pertimbangan bahwa calon pengantin laki-laki yang terlalu muda sering kali dianggap belum memiliki kesiapan psikologis dan sosial untuk menjalani kehidupan berumah tangga.
Melalui kegiatan ini, Desa Jenggawah diharapkan dapat menjadi pionir dan model inspiratif dalam penerapan prinsip-prinsip keadilan sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak di tingkat desa. Pemerintah Kabupaten Jember berharap keberhasilan Jenggawah akan menjadi preseden positif yang dapat direplikasi di desa-desa lainnya di wilayah Jember dan sekitarnya.
DRPPA bukan sekadar program seremonial, tetapi merupakan komitmen kolektif untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masa depan yang lebih setara, aman, dan berpihak bagi perempuan dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment