UMKM Kuliner Lumpia dan Nasi Goreng Asal Pacet Mojokerto Bisa Catatkan Omset Harian Rp 2Juta, Apresiasi Pada BRI Unit Pandanarum
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 4 Juli 2025 14:14 WIB; ?>

Irfan Afandi, pelaku UMKM kuliner Pacet Mojokerto
Mojokerto, Moralita.com – Irfan Afandi, warga Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, berhasil mengembangkan usaha kuliner rumahan dengan skala produksi yang cukup mengesankan.
Sejak tahun 2019, Irfan menggeluti usaha makanan siap saji berupa lumpia dan nasi goreng, yang kini menjadi favorit masyaraka sekitar.
Dalam operasional sehari-hari, Irfan sehari rata-rata memproduksi sekitar 350 biji lumpia dan mengolah beras 10 kilogram untuk nasi goreng.
Usaha ini mencatatkan omzet harian stabil sebesar Rp2 juta, menjadikannya salah satu pelaku UMKM produktif di wilayah Pacet.
“Awalnya saya hanya mencoba-coba, tetapi dengan kerja keras bagaimana cara menggaet pelanggan, usaha ini terus berkembang. Sekarang produksi lumpia dan nasi goreng rutin saya jalankan setiap hari,” ujar Irfan ditemui di lokasi usahanya, Jumat (4/7).
Dari sisi pendanaan, Irfan merupakan nasabah aktif BRI Unit Pandanarum Pacet Mojokerto sejak beberapa tahun terakhir. Ia telah lima kali mengakses fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dari BRI, dimulai dari pinjaman awal sebesar Rp15 juta sampai sekarang diberikan plafon pinjaman senilai Rp50 juta yang diterima pada setahun lalu.
Menurut Irfan, proses pengajuan pinjaman di BRI tergolong cepat dan efisien. “Fast response. Setiap pengajuan pinjaman, saya merasa dilayani dengan profesional oleh tim BRI. Tidak berbelit-belit dan dananya cair cepat,” tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya mendukung digitalisasi transaksi UMKM, Irfan juga telah mendapatkan fasilitas QRIS dari BRI Unit Pandanarum. Hal ini memudahkan para pelanggan untuk melakukan pembayaran secara non-tunai, meningkatkan efisiensi transaksi serta pencatatan keuangan usahanya.
Namun demikian, Irfan berharap dukungan dari BRI tidak hanya berhenti pada pembiayaan dan digitalisasi. Ia menilai pembinaan berkelanjutan sangat diperlukan bagi pelaku UMKM seperti dirinya agar mampu meningkatkan skala usaha dan bersaing secara lebih kompetitif melebarkan sayap.
“Harapan saya ke depan, BRI bisa memberikan pembinaan usaha yang lebih intensif. Kami butuh bimbingan soal pengembangan produk, pemasaran, manajemen keuangan, hingga strategi ekspansi usaha,” ungkapnya.
Irfan menyadari bahwa keberlanjutan usaha tidak cukup hanya mengandalkan semangat kerja keras, namun juga membutuhkan pendampingan yang sistematis dari lembaga keuangan.
Dukungan nyata seperti yang diberikan BRI dengan bunga ringan menjadi bagian dari transformasi ekonomi lokal berbasis UMKM. Namun demikian, sinergi antara pembiayaan dan pembinaan yang lebih terstruktur masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan demi menciptakan pelaku usaha kecil yang tangguh dan sustainable.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar