UMKM Kuliner Nasi Padang Mojokerto Bergeliat, BRI Pandanarum Pacet Siapkan Pendampingan Usaha Lebih Terstruktur
Oleh Redaksi — Sabtu, 5 Juli 2025 12:06 WIB; ?>

Rahmad, Owner rumah makan padang 'Ampera Minang' Pacet Mojokerto.
Mojokerto, Moralita.com – Di tengah tantangan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan geliat yang menjanjikan.
Salah satu contohnya adalah Rahmad, pelaku usaha kuliner asal Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, yang telah mengelola rumah makan Padang “Ampera Minang” selama empat tahun terakhir.
Berlokasi strategis tepat di depan BRI Unit Pandanarum Pacet, usaha Rahmad tumbuh stabil dengan omzet harian yang mencapai Rp1,5 juta. Rumah makan tersebut beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB, melayani pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk para pekerja dan pelintas jalan kawasan wisata Pacet.
“Alhamdulillah, selama tiga tahun menjadi nasabah tabungan Simpedes di BRI, omset usaha tetap stabil. Saat ini saya sedang merencanakan pengajuan pinjaman tambahan untuk pengembangan usaha,” ujar Rahmad di tempat usahanya, Sabtu (5/7).
Dalam upaya mendorong efisiensi dan modernisasi transaksi, BRI Unit Pandanarum Pacet telah memfasilitasi digitalisasi pembayaran melalui sistem QRIS. Fasilitas ini memungkinkan pelanggan membayar secara non-tunai menggunakan aplikasi perbankan atau dompet digital, yang tidak hanya mempercepat proses transaksi tetapi juga meningkatkan akurasi pencatatan keuangan usaha.
Kepala Unit BRI Pandanarum Pacet, Dian Yuniarto, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyediakan layanan pembiayaan semata, tetapi juga berkomitmen melakukan pendampingan menyeluruh kepada UMKM binaan, terutama dalam hal transformasi digital dan manajemen usaha.
“BRI berkomitmen penuh dalam mendukung pertumbuhan UMKM, tidak sebatas pembiayaan, tetapi juga pendampingan teknis dan strategis. Salah satunya dengan memfasilitasi QRIS untuk pelaku usaha agar transaksi lebih cepat, efisien, dan tercatat dengan baik. Ini bagian dari strategi digitalisasi sektor mikro,” ujar Dian.
Dian juga menekankan pentingnya kedekatan emosional dan komunikasi aktif antara nasabah dan petugas pemasaran (mantri) di lapangan. Menurutnya, respons cepat terhadap kendala atau kebutuhan nasabah menjadi indikator utama keberhasilan layanan UMKM BRI.
“Relasi kami dengan pelaku UMKM cukup dekat. Setiap ada persoalan baik teknis, administratif, maupun pengembangan usaha nasabah bisa langsung menghubungi tim marketing kami. Komunikasi dua arah yang aktif seperti ini sangat membantu kelangsungan dan pertumbuhan usaha mereka,” jelasnya.
Rahmad mengapresiasi respons cepat dan layanan BRI selama ini, namun ia berharap dukungan yang diberikan tidak berhenti pada aspek digitalisasi dan kredit saja. Ia menilai, UMKM membutuhkan pendampingan berkelanjutan dalam bidang manajemen usaha, legalitas perizinan, hingga akses ke pasar yang lebih luas.
“Kami ini pelaku usaha kecil, sangat membutuhkan pembinaan yang konkret. Kalau bisa, ada pelatihan rutin, pengembangan produk, bahkan kurasi agar produk kami bisa masuk ke pasar yang lebih besar atau event promosi daerah,” kata Rahmad.
Usaha Rahmad adalah gambaran nyata bagaimana sinergi antara pelaku UMKM dan perbankan dapat menciptakan ketahanan ekonomi lokal. Dalam konteks pemulihan pasca pandemi dan penguatan ekonomi desa berbasis rakyat, kehadiran lembaga keuangan seperti BRI dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan menjadi sangat strategis.
Artikel terkait:
- Presiden Prabowo Mulai Realisasi Penghapusan Piutang Macet UMKM mulai Januari 2025
- Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto Rakor bersama Sekdakab
- Ex Ketua Tim Pemenangan Mubarok, Apresiasi Bupati Mojokerto Gercep Realisasi Program Berobat Gratis Masyarakat
- Ombak Besar Hantam Warung di Pantai Cemara, Pedagang Harap Pemerintah Turun Tangan
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment