Usai Dikritik Pihak Sekolah Soal Menu dan Porsi MBG, SPPG Gayaman Mojokerto: Siap Berbenah Tingkatkan Kualitas
Oleh Alief — Jumat, 10 Oktober 2025 19:58 WIB; ?>

SPPG Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Mojokerto, Moralita.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Mojokerto khususnya di SPPG Gayaman Mojoanyar menuai kritik dari sekolah penerima manfaat terkait kualitas dan porsi menu, salah satu guru SDN Gayaman, Kecamatan Mojoanyar mengkritik penyajian MBG.
“Terlalu minimalis ini, bumbunya hanya sesendok,” katanya yang dikutip dari Radar Mojokerto .
Meski begitu, pihak SDN Gayaman bersyukur sebagian besar siswa tetap lahap menyantap makanan tersebut. Walau ada pula beberapa anak-anak kelas 5 dan 6 yang tidak habis.
Menurutnya, program MBG di SDN Gayaman telah berjalan lebih dari seminggu, dengan pasokan makanan berasal dari dapur SPPG Gayaman. Namun, bukan hanya soal porsi dan rasa, kualitas nasi juga pernah menjadi persoalan.
“Senin (6/10) kemarin, nasinya kurang tanak. Akhirnya beberapa siswa ada yang nggak makan nasinya,” ungkapnya.
Pihak sekolah menyebut telah berkoordinasi dengan pengelola SPPG agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas dan porsi makanan.
“Kami sudah sampaikan langsung ke pihak SPPG, biar lebih bagus harapannya. Karena ini masih tahap awal, kami juga memahami butuh proses belajar, tapi tetap harus ada evaluasi,” tandasnya.
Menanggapi kritik tersebut, Kepala Dapur SPPG Gayaman, Faulina Nur Fadhila, dikonfirmasi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan sekolah penerima manfaat MBG.
Faulina menegaskan bahwa SPPG Gayaman memang masih dalam tahap trial karena masih beroperasi 10 hari sampai hari ini dan kedepan terus berbenah berupaya memperbaiki sistem pengolahan, pemorsian, dan distribusi.
Ia berterima kasih atas kritik dari Kepala SDN Gayaman, terkait porsi dan menu memang ia akui ada miskomunikasi pada karyawan bagian pemorsian, hal tersebut terjadi karena masih tahap awal dan belum terbiasanya karyawan SPPG Gayaman menyajikan porsi lebih, sehingga penyajian MBG yang didistribusikan juga masih perlu koreksi perbaikan.

Proses pemorsian MBG di SPPG Gayaman, disaksikan Babinsa.
“Kami mohon maaf apabila belum bisa memenuhi ekspektasi penerima manfaat (siswa) karena masih tahap uji coba. Kami berjanji ke depan akan terus berbenah dan terbuka terhadap kritik dan saran,” ujar Faulina saat dikonfirmasi Moralita.com, Jumat (10/10).
Ia menjelaskan bahwa pada tahap awal operasional, SPPG Gayaman hanya melayani sekitar 1000 porsi untuk sekolah di dua desa, yakni Desa Gayaman dan Gebangmalang pada (1/10) kemarin. Seiring perluasan cakupan, jumlah distribusi meningkat drastis.
“Memang arahan dari BGN harus bertahap dahulu juga untuk membiasakan karyawan bagian masing-masing dalam mengelola, tidak langsung banyak,” jelasnya.

Menu MBG SPPG Gayaman, Jumat (10/10).
Menurutnya, Mulai Senin pekan ini menjadi 1.400 porsi dengan tambahan wilayah Desa Sumberjati. Per Hari Rabu kemarin naik lagi menjadi 1.800 porsi setelah mencakup Desa Sadartengah. Untuk Senin depan, total sudah harus distribusi 3.065 porsi, termasuk tambahan dari SMKN 1 Mojoanyar.
“Dengan peningkatan porsi yang signifikan, memang ada banyak tantangan teknis, terutama dalam menjaga konsistensi kualitas dan waktu distribusi,” jelas Faulina.
Faulina menambahkan, saat ini SPPG Gayaman mempekerjakan 50 karyawan yang terbagi dalam beberapa divisi, mulai dari persiapan bahan, pengolahan, pemorsian, distribusi, hingga pencucian wadah makan (ompreng). Operasional dapur SPPG gayaman resmi dimulai sejak 1 Oktober 2025.
Untuk meningkatkan profesionalitas SDMnya, SPPG Gayaman juga bekerja sama dengan pihak BGN dan Ajinomoto untuk pelatihan upgrading skill karyawan.
“Karyawan SPPG Gayaman akan mendapat pelatihan upgrading skill dari BGN yang bekerja sama dengan Ajinomoto. Pelatihan pertama sudah dilaksanakan pada 9 Oktober 2025 di SMKN 1 Mojoanyar, dan akan berlanjut pada 23 Oktober 2025 di STIKES Majapahit,” ungkapnya.
Sebagai bentuk keterbukaan publik, SPPG Gayaman juga berencana akan membuat saluran khusus melalui WhatsApp agar masyarakat, guru, maupun wali murid dapat memberikan saran/masukan secara langsung terkait saran masukan maupun request menu yang akan direalisasikan.
“Kami terbuka dan senang sekali menerima saran dan masukan, dari saran/kritik untuk perbaikan kualitas pelayanan kami,” tandas Faulina.
Artikel terkait:
- UMKM Kuliner Nasi Padang Mojokerto Bergeliat, BRI Pandanarum Pacet Siapkan Pendampingan Usaha Lebih Terstruktur
- PKD Kabupaten Mojokerto Sebut 80 Persen Kades Menyatakan Bergabung, Bersinergi Kawal Program Bupati Terpilih
- Suwandy Firdaus Ketua FSP-RTMM SPSI Mojokerto Desak Pengusaha Bayar THR Penuh Sebelum H-7 Lebaran
- Bupati Mojokerto Audiensi bersama DPC SPSI, Bahas Penguatan Hubungan Industrial, Godok Aturan Perusahaan Wajib Pekerjakan 70 persen Masyarakat Daerah
- Penulis: Alief
Saat ini belum ada komentar