Senin, 4 Agu 2025
light_mode
Home » Kesehatan » Waspadai Efek Zat Kimia yang Terkandung pada Skin Care

Waspadai Efek Zat Kimia yang Terkandung pada Skin Care

Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 1 Januari 2025 12:41 WIB

Kesehatan, Moralita.com – Penggunaan produk perawatan kulit atau skin care telah menjadi bagian penting dari rutinitas kecantikan bagi banyak orang. Namun, di balik janji kulit sehat dan bercahaya, terdapat sejumlah risiko yang perlu diwaspadai. Beberapa zat kimia yang sering ditemukan dalam produk skin care dapat menimbulkan efek samping pada tubuh, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam konsentrasi yang tidak aman.

1. Paraben
Paraben adalah pengawet yang umum digunakan dalam produk kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Namun, penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat mengganggu sistem endokrin, karena memiliki sifat mirip estrogen yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Paparan jangka panjang diduga berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara dan gangguan reproduksi.

Baca Juga :  Kemenkes sebut HMPV  Sudah Terdeteksi di Indonesia, akan Sembuh seperti Flu Biasa

2. Merkuri
Merkuri sering ditemukan dalam produk pencerah kulit ilegal. Zat ini bekerja dengan menghambat produksi melanin, tetapi memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Penggunaan merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sistem saraf, serta memicu iritasi kulit. Pada ibu hamil, merkuri berisiko membahayakan perkembangan janin.

3. Hydroquinone
Hydroquinone adalah bahan aktif dalam produk pemutih kulit. Walaupun efektif, penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan efek samping serius seperti ochronosis (kondisi kulit gelap permanen) dan iritasi. Selain itu, terdapat kekhawatiran bahwa bahan ini dapat memengaruhi DNA dan memiliki potensi karsinogenik jika digunakan dalam jangka panjang.

4. Phthalates
Phthalates sering ditemukan dalam produk dengan pewangi sintetis. Paparan bahan ini dikaitkan dengan gangguan hormon, penurunan kualitas sperma, serta gangguan perkembangan janin. Pada anak-anak, phthalates dapat memengaruhi sistem pernapasan dan perkembangan organ reproduksi.

Baca Juga :  HMPV Virus Baru yang Mengancam Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Imbau Waspada

5. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS adalah zat pembersih yang memberikan efek busa. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama pada individu dengan kulit sensitif. Dalam beberapa kasus, SLS dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi dan kekeringan.

6. Formaldehida
Formaldehida digunakan sebagai pengawet dalam beberapa produk kosmetik. Paparan formaldehida dapat memicu alergi, iritasi mata, dan kulit. Selain itu, formaldehida dikenal sebagai zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker jika terpapar dalam jumlah besar atau dalam waktu yang lama.

Baca Juga :  HMPV Virus Baru yang Mengancam Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Imbau Waspada

Untuk mengurangi risiko bahaya, konsumen disarankan membaca label komposisi dengan cermat, memilih produk yang sudah terdaftar di BPOM, dan menghindari produk tanpa informasi bahan yang jelas. Selain itu, konsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakan produk baru sangat dianjurkan, terutama bagi individu dengan kulit sensitif atau kondisi medis tertentu.

Meskipun skin care memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, penting bagi pengguna untuk memahami potensi efek samping dari bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Kesadaran dan edukasi yang baik dapat membantu melindungi tubuh dari dampak negatif produk-produk kosmetik yang tidak aman.

Sumber :

– Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

– Kajian penelitian jurnal kesehatan terkait kosmetik dan bahan kimia.

  • Author: Redaksi Moralita

Komentar (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less