Gedung DPRD Makassar Dibakar Massa Usai Aksi Solidaritas untuk Affan Kurniawan
Makassar, Moralita.com – Gelombang protes menolak kebijakan DPR sekaligus aksi solidaritas atas tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan di Jakarta, Kamis (28/8), berujung kerusuhan besar di Kota Makassar. Massa aksi membakar Gedung DPRD Makassar yang terletak di Jalan AP Pettarani, Jumat (29/8) malam.
Awalnya, ratusan demonstran menggelar unjuk rasa dengan damai. Namun situasi berubah drastis ketika mereka berhasil menjebol pagar kantor DPRD yang dijaga oleh Satpol PP. Massa kemudian masuk ke dalam kompleks gedung, melampiaskan amarah dengan membakar sejumlah sepeda motor yang terparkir di halaman.
Tidak berhenti di situ, massa juga membakar beberapa mobil yang ditinggalkan pemiliknya, baik kendaraan dinas maupun kendaraan pribadi milik anggota dewan dan pegawai sekretariat DPRD. Api dari kendaraan yang terbakar kemudian menjalar hingga ke bangunan utama gedung DPRD berlantai tiga.
Kebakaran besar tersebut menjadi tontonan ribuan warga yang memadati kawasan AP Pettarani. Sebagian warga menyaksikan dari bawah kolong jalan tol dalam kota yang tepat berhadapan dengan kantor DPRD Makassar. Dari dalam gedung terdengar beberapa kali suara dentuman keras yang sontak disambut tepuk tangan massa di luar area kantor.
Situasi semakin tegang ketika tiga truk berisi personel TNI sempat terlihat mencoba memasuki jalur fly over menuju lokasi gedung DPRD. Namun, kendaraan tersebut akhirnya memilih putar balik, meninggalkan kerumunan massa yang semakin beringas.
Hingga api berkobar membesar, tidak tampak adanya mobil pemadam kebakaran yang beroperasi di sekitar lokasi. Kondisi ini membuat si jago merah leluasa melalap gedung DPRD Makassar hingga nyaris tidak terkendali.
Sementara itu, aparat kepolisian maupun pemerintah daerah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden pembakaran gedung perwakilan rakyat ini. Usai melakukan pembakaran, massa aksi akhirnya keluar dari kompleks DPRD, meninggalkan bangunan yang terbakar hebat.
Peristiwa ini menambah panjang rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai daerah Indonesia, yang dipicu oleh kemarahan publik terhadap kebijakan tunjangan DPR sekaligus tragedi meninggalnya Affan Kurniawan di Jakarta.
