Rabu, 10 Sep 2025
light_mode
Beranda » News » Kadin Jatim Ingatkan Dampak Instabilitas Politik dan Aksi Demonstrasi terhadap Ekonomi

Kadin Jatim Ingatkan Dampak Instabilitas Politik dan Aksi Demonstrasi terhadap Ekonomi

Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 1 September 2025 09:47 WIB

Surabaya, Moralita.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengingatkan bahwa instabilitas politik dan gelombang aksi demonstrasi yang terus berlangsung berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap perekonomian nasional maupun daerah.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, DPR, hingga aparat penegak hukum, perlu melakukan introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, aksi-aksi mahasiswa yang muncul belakangan ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap kebijakan publik yang dianggap tidak sepenuhnya berpihak pada rakyat.

“Saluran penyampaian aspirasi seakan terputus sehingga timbul reaksi keras di lapangan. Semua pihak harus berbenah, termasuk pejabat pusat agar lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan yang bisa melukai perasaan masyarakat,” ujarnya di Surabaya, Minggu (31/8).

Adik mengajak masyarakat untuk menghentikan aksi-aksi demonstrasi yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi, serta kembali fokus pada pembangunan bangsa, provinsi, maupun daerah.

Baca Juga :  Tambah Satuan Baru TNI, Efisiensi Anggaran Tetap Jadi Prioritas

“Stop, sudah cukup aksinya. Mari kita bersama-sama kembali membangun daerah,” tegasnya.

Ia menambahkan, beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Inggris telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berencana ke Indonesia. Kondisi ini dikhawatirkan akan menurunkan minat wisatawan mancanegara sekaligus mengurangi kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Tanah Air.

Menurutnya, dunia usaha sangat bergantung pada stabilitas politik dan keamanan. Tanpa kondisi tersebut, arus investasi rentan terganggu, sehingga kepercayaan publik maupun pelaku usaha bisa melemah.

“Kuncinya menjaga stabilitas adalah gotong royong. Aspirasi rakyat harus diterima dengan baik dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” kata Adik.

Ia menambahkan, gejolak politik juga berimplikasi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Beberapa perusahaan di Jakarta bahkan mulai memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) untuk mengantisipasi gangguan mobilitas akibat demonstrasi. “Hal ini bisa menurunkan produktivitas dan memperlambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi,” jelasnya.

Baca Juga :  Mentan Amran Desak DPR Bantu Buka Blokir Anggaran Rp8,15 Triliun untuk Program Pertanian Strategis

Meski demikian, Adik optimistis situasi di Jawa Timur akan segera pulih dan aktivitas ekonomi kembali normal mulai pekan depan. Ia tetap mengingatkan agar saluran aspirasi masyarakat dibuka seluas mungkin agar tidak menimbulkan potensi gejolak baru.

Ketua Hiswana Migas Jatim, Ismed Jauhar, turut menyoroti dampak aksi unjuk rasa terhadap distribusi energi dan logistik. Menurutnya, demonstrasi memang sah dalam bingkai demokrasi selama sesuai prosedur, namun jika tidak terkendali bisa mengganggu kebutuhan pokok masyarakat.

“Jangan sampai demo menghambat kelancaran logistik. Justru di tengah kondisi global yang tidak menentu, daya beli dan daya saing harus terus kita tingkatkan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kenyamanan investasi sangat dipengaruhi oleh stabilitas politik dan kelancaran distribusi barang. Gangguan lalu lintas akibat demonstrasi, menurutnya, bisa merusak iklim usaha sekaligus mengurangi minat investor.

Baca Juga :  Pengamat: DPR Wajib Respons Usulan Pemakzulan Wapres Gibran Sesuai Mandat Konstitusi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi sektor pariwisata dan transportasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Jawa Timur mencapai lebih dari 5 persen. Dengan adanya travel warning dari sejumlah negara besar, potensi kehilangan devisa pariwisata cukup signifikan bila kondisi tidak segera kondusif.

Selain itu, sektor UMKM yang bergantung pada kelancaran distribusi barang juga berisiko mengalami kerugian besar.

“Aspirasi sebaiknya disampaikan secara santun. Keamanan dan kenyamanan ini sangat menentukan kepercayaan investor,” pungkas Ismed.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less