Rabu, 10 Sep 2025
light_mode
Beranda » News » Sri Mulyani Angkat Bicara soal Penjarahan Rumahnya di Bintaro

Sri Mulyani Angkat Bicara soal Penjarahan Rumahnya di Bintaro

Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 1 September 2025 16:56 WIB

Jakarta, Moralita.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, akhirnya angkat bicara terkait insiden penjarahan rumah pribadinya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Minggu (31/8). Aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal dan menimbulkan perhatian publik secara luas.

Dalam pernyataannya melalui unggahan di akun Instagram pribadi, Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasih atas simpati, doa, serta dukungan moral yang diberikan masyarakat.
“Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral dari berbagai pihak dalam menghadapi musibah ini,” tulis Sri Mulyani yang akrab disapa Ani.

Unggah serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di media sosial Instagramnya terkait penjarahan di rumah pribadinya, Bintaro.

Unggah serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di media sosial Instagramnya terkait penjarahan di rumah pribadinya, Bintaro.

Sri Mulyani menegaskan bahwa dirinya memahami risiko yang melekat pada jabatan sebagai pejabat negara. Menurutnya, tidak semua kebijakan publik dapat diterima dengan mudah oleh seluruh masyarakat.
“Membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita telah menghadapinya. Politik adalah perjuangan kolektif dengan tujuan mulia, yang tetap harus dijalankan dengan etika dan moralitas luhur,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh kebijakan pemerintah, termasuk Undang-Undang, disusun bersama antara Pemerintah, DPR, DPD, dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara transparan. Oleh karena itu, ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan seharusnya ditempuh melalui mekanisme konstitusional.
“Apabila ada yang tidak sejalan, masyarakat bisa melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi. Jika pelaksanaan undang-undang menyimpang, jalurnya adalah melalui pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itulah sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Demokrasi kita memang belum sempurna, tetapi harus terus diperbaiki tanpa anarki, intimidasi, maupun kekerasan,” tegasnya.

Sri Mulyani memastikan dirinya akan terus menjalankan tugas negara dengan prinsip amanah, integritas, profesionalitas, dan transparansi.
“Ini adalah kehormatan sekaligus tugas luar biasa mulia. Meski tidak mudah, saya berkomitmen melaksanakannya dengan empati, kebijaksanaan, serta kepekaan terhadap aspirasi masyarakat, karena ini menyangkut nasib rakyat dan masa depan bangsa,” katanya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa kritik, sindiran, bahkan makian sekalipun dari masyarakat akan dijadikan masukan untuk memperbaiki kinerja Kementerian Keuangan.
“Terima kasih kepada masyarakat luas, termasuk netizen, akademisi, media, pelaku usaha, UMKM, koperasi, hingga korporasi besar, yang terus menyampaikan kritik, nasihat, maupun doa. Semua itu adalah bagian penting dalam proses membangun Indonesia,” ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Sri Mulyani menyerukan agar seluruh elemen bangsa menjaga persatuan dan menghindari tindakan destruktif dalam menyampaikan aspirasi.
“Demonstrasi adalah hak setiap warga negara, tetapi tidak boleh dilakukan dengan menjarah, membakar, atau melukai sesama. Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, bukan dengan kebencian, fitnah, atau perpecahan. Kami menyadari masih banyak kekurangan, namun insyaallah akan terus kami perbaiki,” pungkasnya.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less