GP Ansor Jatim Kecam Trans7 atas Tayangan yang Dinilai Diskreditkan Kiai dan Pesantren Lirboyo
Oleh Redaksi — Selasa, 14 Oktober 2025 09:32 WIB; ?>

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril
Surabaya, Moralita.com – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Jawa Timur menyampaikan kecaman keras terhadap stasiun televisi Trans7 atas penayangan program yang dinilai merendahkan, melecehkan, dan mencederai kehormatan kiai serta lembaga pesantren, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, menegaskan bahwa konten tayangan tersebut bukan sekadar menyinggung satu lembaga pesantren, melainkan telah menyakiti seluruh komunitas pesantren dan kalangan santri di Indonesia.
Ia menilai narasi dalam tayangan itu menggambarkan ketidakpekaan media terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya keilmuan Islam yang selama ini dijunjung tinggi oleh pesantren.
“Pelecehan ini tidak hanya ditujukan kepada Lirboyo, tetapi juga kepada seluruh pesantren dan para kiai yang selama ini menjadi penjaga moral bangsa. Ini bentuk penghinaan terhadap simbol-simbol keilmuan, kebijaksanaan, dan kemuliaan pesantren,” tegas Safril dalam keterangan resminya, Selasa (14/10).
Menurut Safril, pesantren memiliki posisi yang sangat fundamental dalam sejarah dan identitas kebangsaan Indonesia. Kiai dan santri bukan hanya pengajar agama, tetapi juga penjaga moralitas publik, penggerak peradaban, dan benteng terakhir nilai-nilai kebangsaan.
Karena itu, bentuk pelecehan terhadap pesantren, sekecil apa pun, merupakan serangan terhadap marwah pendidikan dan moral bangsa.
GP Ansor Jawa Timur secara tegas mengultimatum manajemen Trans7 untuk segera menyampaikan permintaan maaf terbuka, baik secara resmi kepada Pondok Pesantren Lirboyo maupun kepada komunitas pesantren di seluruh Indonesia.
“Menuntut permintaan maaf resmi dan terbuka dari pihak Trans7. Bila hal ini tidak segera dilakukan, kami menyerukan kepada masyarakat, terutama kalangan pesantren dan santri, untuk melakukan boikot terhadap seluruh tayangan Trans7 sebagai bentuk protes moral,” lanjut Safril.
Selain mendesak permintaan maaf, PW GP Ansor juga mendorong Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius, sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Langkah tegas ini dinilai penting agar insiden serupa tidak kembali terjadi dan agar dunia penyiaran lebih berhati-hati dalam mengemas konten yang bersinggungan dengan lembaga keagamaan.
“Media seharusnya menjadi sarana pendidikan publik yang mencerdaskan, bukan justru menjadi sumber provokasi dan pelecehan terhadap lembaga keagamaan. Kiai dan pesantren adalah benteng peradaban bangsa. Siapa pun yang melecehkannya berarti melecehkan jantung moral Indonesia,” tegasnya.
PW GP Ansor Jawa Timur juga menyerukan kepada seluruh kader Ansor, santri, dan masyarakat luas agar menyikapi persoalan ini dengan sikap tenang, cerdas, namun tegas dan bermartabat.
Menurutnya, perlawanan terhadap pelecehan nilai-nilai keagamaan tidak boleh dilakukan dengan cara emosional, tetapi harus tetap berada dalam koridor konstitusi dan etika sosial.
“Menjaga marwah pesantren dan menunjukkan bahwa tradisi keilmuan Islam adalah tradisi yang beradab dan rasional. Tegas, namun tetap santun,” pungkasnya.
Kecaman dari PW GP Ansor Jatim ini menambah panjang daftar reaksi publik terhadap tayangan Xpose Uncensored Trans7 yang sebelumnya juga telah menuai kritik dari kalangan ulama, akademisi, dan organisasi keagamaan.
Masyarakat menilai, insiden ini menjadi momentum penting bagi industri penyiaran nasional untuk memperkuat literasi budaya dan keagamaan, serta memastikan media tetap menjadi pilar edukatif dan etis dalam masyarakat demokratis.
Artikel terkait:
- Puluhan Anak di Bangkalan Tertunda Masuk Sekolah Rakyat akibat Penundaan Peresmian
- Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang
- Kemendagri Putuskan 16 Pulau Sengketa di Jatim Tidak Masuk Wilayah Administrasi Trenggalek Maupun Tulungagung
- KPK Panggil Sejumlah Kepala Desa Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment