Gubernur Khofifah Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu, Dorong Swasembada Gula dan Transisi Energi Hijau
Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 7 Mei 2025 01:23 WIB; ?>

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Kluster Petani Tebu Jawa Timur di Kebun Tebu Prajekan, Grundo, Prajekan Kidul, Kec. Prajekan Kab. Bondowoso, Selasa (6/5).
Bondowoso, Moralita.com — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus bagi petani tebu di Jawa Timur, Selasa, (6/5).
Program ini merupakan hasil gandeng kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang bertujuan untuk memperkuat permodalan petani, mendorong pencapaian swasembada gula nasional, dan mempercepat transisi energi melalui pemanfaatan bioetanol berbasis tebu.
Peluncuran program tersebut dilangsungkan di area kebun tebu Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini menjadi bagian dari kunjungan kerja Gubernur Khofifah di kawasan Tapal Kuda, dan turut dihadiri oleh Direktur Utama SGN, Mahmudi.
Program Strategis Sinergi Ekonomi Pertanian dan Energi Terbarukan
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa KUR Khusus Petani Tebu memiliki nilai strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. Menurutnya, program ini dirancang untuk memberikan manfaat berlapis: menguatkan ekonomi petani tebu, mempercepat swasembada gula, serta membuka jalan bagi pengembangan energi hijau berbasis bioetanol.
“Program ini memiliki multiplier effect yang signifikan. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, juga menjadi langkah nyata dalam mendukung agenda nasional menuju transisi energi hijau dan pencapaian net zero emission,” ujar Khofifah.
Ia menyoroti potensi luar biasa lahan tebu di Bondowoso, khususnya di Desa Walidono, yang mampu menghasilkan hingga 20 ton gula per hektare dengan tinggi tanaman mencapai lima meter. Capaian ini dianggap sebagai indikator kuat bahwa petani tebu di wilayah tersebut mampu berkontribusi besar terhadap target produksi nasional.
Harapan Ekspansi Program ke Skala Nasional
Khofifah juga menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif inovatif SGN yang dinilainya sangat responsif terhadap kebutuhan riil petani. Ia berharap program KUR Khusus ini dapat direplikasi tidak hanya di seluruh wilayah Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional.
“Inisiatif ini sangat visioner dan relevan. Saya berharap program serupa bisa diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia,” ungkapnya.
Sinergi dengan Perbankan dan Pemerintah Daerah
Untuk mempercepat implementasi program, Gubernur Khofifah mendorong sinergi antara perbankan, khususnya Bank Jatim sebagai pelopor penyaluran KUR Khusus, dan perangkat daerah seperti dinas perkebunan di tingkat kabupaten/kota. Ia menekankan pentingnya proses penyaluran kredit dilakukan secara cepat, transparan, dan tepat sasaran agar seluruh petani tebu dapat memperoleh manfaat secara merata.
“Kita butuh sistem penyaluran yang efisien, adil, dan menjangkau seluruh petani tebu di Jawa Timur,” tegasnya.
SGN: KUR Khusus Didesain untuk Petani Tebu Nasional
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menjelaskan bahwa KUR Khusus ini merupakan solusi konkret terhadap permasalahan klasik yang dihadapi petani tebu, yaitu keterbatasan akses terhadap pembiayaan. Melalui skema ini, petani dapat mengakses kredit dengan bunga ringan sebesar 6 persen per tahun, yang dinilai lebih terjangkau dan berkelanjutan.
“KUR Khusus ini dirancang untuk menjangkau seluruh petani tebu di Indonesia. Namun sebagai *pilot project*, kita mulai dari Jawa Timur, yang hari ini resmi diluncurkan di Bondowoso,” jelas Mahmudi.
Dengan peluncuran program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama SGN berharap dapat menciptakan ekosistem pertanian tebu yang lebih produktif, berdaya saing tinggi, serta mendukung upaya nasional menuju kemandirian pangan dan energi berkelanjutan.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment