BRI Salurkan 97 Persen KPR Subsidi melalui Skema FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah
Oleh Tim Redaksi Moralita — Kamis, 31 Juli 2025 10:13 WIB; ?>

Foto perumahan subsidi Tapera.
Jakarta, Moralita.com — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Program Nasional Satu Juta Rumah yang telah ditingkatkan menjadi Program 3 Juta Rumah. Komitmen tersebut tercermin dari dominasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang hingga pertengahan 2025 mencapai 97 persen dari total pembiayaan KPR subsidi yang disalurkan BRI.
FLPP merupakan program pembiayaan perumahan berbunga rendah yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan maksimal Rp14 juta per bulan, dengan menawarkan sejumlah kemudahan, seperti suku bunga tetap maksimal 5 persen dan tenor kredit yang dapat mencapai 20 tahun. Tujuan utamanya adalah membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memiliki rumah pertama yang layak huni.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2025, BRI telah menyalurkan FLPP kepada 97.878 penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Total nilai outstanding penyaluran KPR FLPP oleh BRI telah mencapai Rp13,35 triliun, atau meningkat 19,51 persen secara tahunan (year-on-year). Yang patut diapresiasi, kualitas kredit tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) hanya 1,1 persen,” ujar Hendy dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (30/7).
Ia menegaskan bahwa penyaluran KPR subsidi melalui skema FLPP merupakan bagian dari upaya BRI dalam memperluas akses pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan, terutama bagi kelompok masyarakat yang selama ini kesulitan menjangkau perbankan formal.
Tak hanya berdampak pada peningkatan kepemilikan rumah, program ini juga memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. “Dampak FLPP dirasakan hingga ke sektor konstruksi, industri material bangunan, jasa pertukangan, logistik, serta menggerakkan sektor UMKM di sekitar kawasan perumahan,” tambah Hendy.
Dalam rangka menjangkau lebih luas segmen penerima manfaat, BRI juga memperluas kemitraan strategis dengan sejumlah lembaga pemerintahan, seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), serta Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kolaborasi ini bertujuan menyasar kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar semakin banyak pegawai negeri dapat memiliki rumah pertama melalui skema FLPP.
Selain ASN, BRI kini mulai menyasar kelompok pekerja informal. Salah satu inisiatifnya adalah membuka akses KPR FLPP bagi pengemudi taksi Bluebird, yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pembiayaan rumah karena keterbatasan dokumen pendukung penghasilan.
“BRI akan terus berperan aktif dalam mendorong pembiayaan perumahan yang berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap hunian yang layak, terjangkau, dan bermartabat,” pungkas Hendy.
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar