Kemenag Rencanakan Pencocokan DNA untuk Lacak Tiga Jemaah Haji Indonesia yang Masih Hilang
Oleh Tim Redaksi Moralita — Selasa, 15 Juli 2025 07:22 WIB; ?>

Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Jakarta, Moralita.com – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia tengah merancang langkah pencocokan DNA untuk membantu mengidentifikasi tiga jemaah haji asal Indonesia yang hingga kini belum ditemukan selama pelaksanaan operasional haji 1446 H/2025 M.
Upaya tersebut dilakukan menyusul keberadaan sejumlah jenazah tak dikenal di Arab Saudi. Pemerintah berinisiatif mengambil sampel DNA dari pihak keluarga jemaah yang hilang untuk dibandingkan dengan data forensik jenazah yang belum teridentifikasi.
“Karena ada beberapa jenazah di sana, kami akan minta DNA dari keluarga jemaah yang belum ditemukan. Nantinya akan dilakukan pencocokan untuk mengetahui kemungkinan apakah mereka termasuk dalam jenazah yang belum teridentifikasi tersebut,” ujar Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (14/7).
Menurut Nasaruddin, ketiga jemaah yang dinyatakan hilang diduga memiliki riwayat demensia, yakni gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, termasuk daya ingat dan kemampuan mengenali identitas diri.
“Jemaah yang hilang ini mengidap demensia. Mereka bahkan tidak mengenali nama sendiri, apalagi alamat. Salah satu dari mereka hilang dari hotel tanpa jejak, bahkan meninggalkan anak dan istrinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengungkapkan bahwa beberapa dari jemaah tersebut tidak membawa identitas sama sekali. Beberapa ditemukan telah melepas gelang pelacak, tidak membawa paspor, dan meninggalkan kalung identitas di kamar hotel tempat mereka menginap.
Kendati belum menunjukkan titik terang, Kemenag tidak menetapkan batas waktu pencarian. Petugas haji Indonesia yang masih berada di Arab Saudi terus bekerja secara intensif bersama pihak Kepolisian Arab Saudi serta otoritas terkait untuk melacak keberadaan para jemaah.
“InsyaAllah, kami terus berdoa agar mereka segera ditemukan, baik dalam keadaan hidup maupun dalam kondisi lainnya,” tutur Nasaruddin.
Adapun ketiga jemaah yang masih dalam pencarian adalah:
- Nurimah, 80 tahun, dari Kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19)
- Sukardi, 67 tahun, dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79)
- Hasbullah, 73 tahun, dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07)
Sejak laporan kehilangan diterima, berbagai skema pencarian telah dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak syarikah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, serta Konsultan Haji Indonesia di Arab Saudi. Pihak syarikah juga telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Arab Saudi di Makkah.
Kemenag mengimbau masyarakat, khususnya keluarga jemaah, untuk tetap tenang dan mendukung proses identifikasi serta pencarian yang saat ini tengah berlangsung.
Artikel terkait:
- Presiden Prabowo Luncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri untuk Perkuat Program MBG
- Biaya Haji 2025 Turun 10 juta, Jemaah Kini Dibebankan cuma Rp 55,5 Juta
- MUI Soroti Kepadatan Mina, Desak Evaluasi Kuota Haji dengan Analisis Matematis
- ICW Laporkan Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2025 ke KPK, Soroti Pengadaan Katering Jemaah
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar