Senin, 13 Okt 2025
light_mode
Beranda » News » Kronologi 4 Pemuda Surabaya Terseret Arus di Pantai Modangan Malang, 1 Meninggal 2 Masih Hilang

Kronologi 4 Pemuda Surabaya Terseret Arus di Pantai Modangan Malang, 1 Meninggal 2 Masih Hilang

Oleh Redaksi — Minggu, 12 Oktober 2025 13:38 WIB

Malang, Moralita.com – Liburan rombongan pemuda Karang Taruna RW 8 Simolawang, Kecamatan Simokerto, Surabaya, di Pantai Modangan, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berujung tragedi. Empat orang dilaporkan terseret arus laut pada Minggu pagi (12/10). Satu korban berhasil diselamatkan, satu ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

Berdasarkan keterangan resmi Polres Malang yang diterima Moralita.com, peristiwa bermula ketika rombongan berjumlah 26 orang tersebut datang ke Pantai Modangan untuk berlibur sebagai bentuk pelepas penat usai menjadi panitia Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB dan langsung mendirikan tenda di area pesisir pantai. Suasana laut yang tenang di pagi hari membuat sebagian dari mereka memutuskan untuk berenang. Sekitar pukul 08.00 WIB, belasan anggota kelompok itu masuk ke perairan untuk bermain air tanpa menyadari kondisi ombak yang mulai meninggi.

Tak lama kemudian, empat orang di antaranya terseret arus kuat ke tengah laut. Kepanikan pun terjadi. Anggota rombongan lainnya berusaha memberikan pertolongan, namun gagal karena derasnya arus.

Baca Juga :  Pertamina vs Warga Darmo Hill Surabaya, Saling Klaim Lahan Jadi Atensi Wagub Emil

Satu korban berinisial MZM (23) berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dalam keadaan hidup setelah berjuang di tengah ombak besar. Sementara satu korban lain, RH (23), ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia.

“Korban ditemukan terjepit di antara karang dalam posisi terlentang. Sedangkan dua korban lainnya masih dalam proses pencarian,” ungkap AKP Bambang Subinajar, Kasi Humas Polres Malang, Minggu (12/10).

Menurut Bambang, upaya pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan personel gabungan dari Polres Malang, TNI, petugas pengelola wisata, Basarnas, serta nelayan lokal. Tim gabungan memperluas area pencarian hingga radius beberapa mil dari titik kejadian menggunakan perahu dan peralatan pencarian laut.

“Pencarian dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Fokus utama kami adalah menyisir area sekitar lokasi kejadian dan memperluas zona pencarian dengan bantuan nelayan setempat,” jelas Bambang.

Baca Juga :  Kematian IRT Saat Tonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang Tak Berlanjut ke Proses Hukum, Keluarga Tolak Autopsi

Ia menambahkan, faktor arus laut yang kuat dan tinggi gelombang menjadi kendala utama dalam operasi pencarian. Kondisi cuaca yang berubah-ubah memperlambat upaya tim SAR dalam menjangkau area yang dicurigai sebagai lokasi korban terseret.

Meskipun demikian, aparat gabungan tetap melakukan pencarian dengan pendekatan rescue safety first mengutamakan keselamatan petugas di lapangan.

“Ombak di kawasan Pantai Modangan memang cukup ekstrem beberapa hari terakhir. Namun, kami tetap berkomitmen melakukan pencarian hingga korban ditemukan,” tegasnya.

Hingga Minggu malam, dua korban lainnya masih belum ditemukan. Proses pencarian akan dilanjutkan pada Senin (13/10) pagi dengan memperluas sektor ke arah barat daya pantai, mengikuti arus laut dominan berdasarkan hasil analisis Basarnas Search Grid Mapping.

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan wisata air di pesisir selatan Kabupaten Malang yang dikenal memiliki kontur ombak besar dan arus bawah laut yang berbahaya. Polres Malang mengimbau masyarakat dan wisatawan agar selalu berhati-hati serta mematuhi rambu keselamatan di kawasan pantai non-penyelamatan (non-swimming zone).

Baca Juga :  Fakta Baru Pembunuhan Ma’rifatul Ainiyah Lumajang, Seminggu Sekali Hubungan Intim dan Sedang Hamil Saat Dihabisi di Hotel Surabaya

“Kami mengingatkan kembali bahwa Pantai Modangan bukan termasuk pantai wisata renang. Wisatawan diharapkan menikmati keindahan alam dari tepian pantai saja,” pungkas Bambang.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Malang berencana memperketat pengawasan di destinasi wisata pesisir dengan menempatkan pos pengamanan terpadu di sejumlah titik rawan serta memasang papan peringatan tambahan.

 

  • Penulis: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less