Pas Pemakaman Tali Pocong Tak Dilepas, Warga Sidodadi Sidoarjo Resah Dibayangi Isu Penampakan
Oleh Redaksi Moralita — Minggu, 27 Juli 2025 15:16 WIB; ?>

Ilustrasi pocong di TPU Dusun Mijen, Desa Sidodadi, Kec. Taman, Sidoarjo.
Sidoarjo, Moralita.com – Isu penampakan pocong meresahkan warga Dusun Mijen, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Fenomena mistis ini mencuat pasca prosesi pemakaman seorang warga, yang ternyata dilakukan dengan tidak melepaskan tali kafan jenazah.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Jainul, juru kunci makam setempat. Ia mengungkapkan bahwa pada saat pemakaman, dirinya sempat hendak melepaskan tali pocong sesuai syariat, namun dilarang keras oleh pihak keluarga almarhum.
“Saya sudah mau melepas tali kafannya, tapi langsung ditegur oleh ayah almarhum. Beliau bilang: ‘Sudah saya sucikan, tidak usah dilepas.’ Akhirnya saya hanya bisa pasrah,” ungkap Jainul saat diwawancarai, Minggu (27/7).
Jainul menegaskan bahwa secara umum, pelepasan tali pocong merupakan bagian dari adab dan tata cara pemakaman yang dianjurkan. Namun, karena keputusan final berada di tangan keluarga, ia merasa tidak berwenang memaksa. Ia pun menolak bertanggung jawab atas segala kemungkinan yang terjadi pasca-pemakaman.
“Tanggung jawab sepenuhnya ada di pihak keluarga. Saya hanya menjalankan tugas sesuai permintaan mereka,” imbuhnya.
Warga Desa Mengaku Diganggu Penampakan dan Suara Gaib
Sejak pemakaman tersebut, warga Dusun Mijen mulai melaporkan kejadian-kejadian yang tidak biasa. Iril Rahma, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi makam, mengaku suaminya mengalami gangguan supranatural hanya tiga hari setelah pemakaman.
“Suami saya merasa ada yang mengetuk pintu setiap malam, tapi saat dicek tidak ada siapa pun. Bahkan suara-suara aneh juga sering terdengar,” ujar Iril.
Hal serupa juga disampaikan Samikan, salah satu penggali kubur. Ia menyebut telah menerima banyak keluhan dari warga mengenai gangguan gaib, mulai dari suara ketukan, bayangan misterius, hingga penampakan pocong di sekitar area pemakaman.
Fenomena Mistis atau Efek Psikologis Kolektif?
Fenomena semacam ini memang kerap terjadi di sejumlah daerah dan biasanya dipicu oleh ketidaksesuaian dalam prosesi pemakaman menurut keyakinan masyarakat setempat. Dalam tradisi Islam Nusantara, tali kafan biasanya dilepas setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat sebagai simbol pembebasan ruh.
Antropolog Sidoarjo, Dr. Ahmad Fikri menyebut, fenomena seperti ini bisa bersumber dari dua hal yakni pengalaman spiritual atau efek psikologis kolektif akibat cerita yang tersebar di komunitas.
“Ketika ada narasi yang kuat tentang pocong dan diiringi ritual yang dianggap tidak sempurna, maka memori kolektif warga bisa membentuk imajinasi atau bahkan ‘pengalaman’ visual yang dianggap nyata,” jelas Fikri.
Pemdes Diminta Klarifikasi dan Edukasi Warga
Situasi ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan menjadi perhatian sejumlah tokoh desa. Pemerintah Desa Sidodadi diminta untuk segera melakukan klarifikasi kepada publik sekaligus memberikan edukasi terkait tata cara pemakaman yang sesuai ajaran dan norma lokal guna meredam keresahan warga.
Warga berharap agar peristiwa ini menjadi pelajaran ke depan agar tata cara pemakaman dilaksanakan sesuai ketentuan yang diyakini bersama demi menjaga harmoni sosial dan spiritual di lingkungan masyarakat.
- Author: Redaksi Moralita
Takut kalau ini jadi kenyataan dan bergentayangan datang ke mana-mana
27 Juli 2025 21:52