Mojokerto, Moralita.com – Menindaklanjuti aduan masyarakat terkait maraknya aktivitas pengemis di kawasan wisata religi Trowulan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto menggelar patroli dan inspeksi di Pendopo Agung Trowulan serta Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, pada Senin (24/3).
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk respons atas laporan masyarakat yang mengeluhkan keberadaan pengemis yang dinilai mengganggu ketertiban umum serta kenyamanan para peziarah yang datang untuk beribadah dan berziarah.
Patroli ini dipimpin langsung oleh Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra. Dari hasil inspeksi dan pendataan, ditemukan sejumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang aktif meminta-minta di dua lokasi utama wisata religi tersebut.
Hasil pendataan yang dilakukan Satpol PP:
1. Pendopo Agung Trowulan
1 orang pengemis disabilitas yang merupakan warga lokal Desa Trowulan.
4 orang pengemis lainnya terlihat beroperasi di luar pagar area wisata. Namun, saat petugas mendekat, mereka segera melarikan diri menggunakan motor jemputan. Diduga, mereka merupakan pengemis musiman dari luar Kabupaten Mojokerto yang memanfaatkan momen meningkatnya kunjungan peziarah.
2. Wisata Religi Makam Troloyo
1 pengemis musiman asal Desa Trowulan yang tertangkap basah sedang meminta-minta.
8 pengemis warga lokal Desa Trowulan yang sebelumnya sudah terdata oleh petugas.
1 pengemis disabilitas tunanetra warga lokal yang juga terpantau mengemis di area tersebut.
Total 10 orang pengemis terdeteksi dalam patroli ini, namun hanya 1 orang yang berhasil diamankan dalam kondisi sedang beroperasi.
Menurut Kabid Tibumtranmas Satpol PP Mojokerto, Mahendra, patroli ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, khususnya di kawasan wisata religi yang menjadi tujuan utama peziarah dari berbagai daerah.
“Menjelang ritual maleman Ramadan, jumlah pengunjung ke tempat-tempat wisata religi seperti Pendopo Agung dan Makam Troloyo diperkirakan meningkat drastis. Oleh karena itu, keberadaan pengemis musiman dan pendatang dari luar daerah harus dikendalikan agar tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan peziarah,” ujar Mahendra.
Sebagai langkah preventif, Satpol PP Kabupaten Mojokerto melakukan pendataan terhadap para pengemis yang berhasil diamankan. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak kembali melakukan aktivitas mengemis atau meminta-minta di kawasan wisata religi.
“Kegiatan meminta-minta di ruang publik, terutama di tempat wisata religi, melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mojokerto Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Oleh sebab itu, kami memberikan peringatan keras kepada mereka agar tidak mengulangi perbuatan serupa,” tegasnya.
Mahendra juga memastikan bahwa dalam setiap patroli dan inspeksi, petugas Satpol PP diarahkan untuk mengedepankan pendekatan yang humanis dan persuasif.
“Kami memahami bahwa sebagian besar pengemis memang berasal dari kelompok rentan secara ekonomi. Namun, praktik meminta-minta yang mengganggu ketertiban umum harus tetap dikendalikan. Oleh karena itu, kami akan terus melakukan pengawasan rutin dan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat agar kawasan wisata religi tetap kondusif,” ujarnya.
Selain menindak pengemis musiman dan lokal, pemerintah daerah diharapkan dapat menyediakan program pemberdayaan bagi kelompok rentan ini, seperti pelatihan keterampilan atau bantuan usaha mikro, guna mencegah mereka kembali mengemis.
Dengan adanya tindakan tegas ini, Satpol PP Kabupaten Mojokerto berharap bahwa kawasan Pendopo Agung dan Makam Troloyo tetap kondusif dan nyaman bagi para peziarah, terutama di bulan suci Ramadan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga ketertiban dan estetika kawasan wisata, tetapi juga memberikan pengalaman ibadah yang lebih khusyuk bagi para peziarah yang datang dari berbagai daerah.
“Kami mengimbau masyarakat dan pengelola wisata religi untuk ikut serta dalam menjaga ketertiban dan melaporkan jika menemukan kembali aktivitas pengemis musiman di kawasan ini. Kami akan terus melakukan pengawasan intensif demi menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi semua pihak,” pungkas Mahendra.
Discussion about this post