Minggu, 21 Sep 2025
light_mode
Beranda » Government » Presiden Prabowo Gelar Rapat Strategis di Istana Negara Bahas Percepatan Proyek Hilirisasi Nasional Senilai USD 45 Miliar

Presiden Prabowo Gelar Rapat Strategis di Istana Negara Bahas Percepatan Proyek Hilirisasi Nasional Senilai USD 45 Miliar

Oleh Tim Redaksi Moralita — Sabtu, 24 Mei 2025 05:03 WIB

Jakarta, Moralita.com  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri kabinet dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (23/5). Pertemuan ini difokuskan pada akselerasi implementasi proyek-proyek hilirisasi strategis dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi nasional.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa agenda utama rapat tersebut adalah membahas tindak lanjut konkret terhadap proyek-proyek prioritas hilirisasi lintas sektor yang telah dirancang pemerintah. Total nilai investasi dari proyek-proyek tersebut diperkirakan mencapai sekitar 45 miliar dolar Amerika Serikat.

“Proyek-proyek ini segera memasuki tahap pelaksanaan fisik. Kami menargetkan seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dimulai pada Juni 2025,” ujar Bahlil usai menghadiri rapat di Istana.

Baca Juga :  Presiden Jadwalkan Retreat Kepala Daerah Seminggu Usai Pelantikan, Sinkronisasi Pusat dan Daerah

Ia menambahkan bahwa proyek hilirisasi yang dibahas mencakup komoditas strategis seperti nikel dan bauksit, serta pengembangan fasilitas pengolahan dan penyimpanan (refinery dan storage) yang mendukung industri dalam negeri. Tidak hanya sektor pertambangan, proyek ini juga merambah sektor kelautan dan perikanan, pertanian, perkebunan, hingga kehutanan.

“Kami telah membahas secara detail seluruh langkah dan skema pelaksanaan bersama Satgas Hilirisasi, Kementerian Investasi, serta kementerian teknis terkait lainnya. Ini adalah proyek lintas sektor yang menuntut kolaborasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan,” jelas Bahlil.

Salah satu fokus utama pemerintah adalah pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik, khususnya untuk kendaraan roda dua. Langkah ini dinilai krusial dalam mendorong transisi energi dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Baca Juga :  Mobil Suzuki Ertiga Tak Bertuan Ditemukan di Jurang Pacet Mojokerto, Terdapat Identitas Anggota TNI AL Ditemukan

“Selama ini kita hanya sebagai pemain minoritas dalam ekosistem kendaraan listrik. Sekarang saatnya kita bertransformasi menjadi pemain mayoritas, dimulai dari penguatan ekosistem baterai untuk sepeda motor. Di Indonesia, ada sekitar 140 juta unit motor di jalan. Kita akan mendorong substitusi BBM dengan energi terbarukan melalui konversi ini,” paparnya.

Terkait pembiayaan, Bahlil mengungkapkan bahwa sebagian besar dana akan dikonsolidasikan melalui Danantara, entitas keuangan nasional yang disiapkan untuk mendukung pembiayaan strategis jangka panjang. Presiden Prabowo, kata Bahlil, memberikan arahan tegas agar proyek-proyek ini tetap berada dalam kendali nasional.

“Arahan Presiden sangat jelas—proyek ini harus menjadi bagian dari agenda Merah Putih. Kita akan memaksimalkan partisipasi nasional dalam struktur kepemilikan dan pengelolaan agar kedaulatan ekonomi benar-benar terwujud,” tegas Bahlil.

Baca Juga :  Temukan Ijazah Mantan Karyawan CV Sentoso Seal, Polda Jatim Periksa Jan Hwa Diana 

Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional di pasar global serta menciptakan lapangan kerja baru yang luas bagi masyarakat Indonesia.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less