Rabu, 10 Sep 2025
light_mode
Beranda » Pendidikan » Puluhan Anak di Bangkalan Tertunda Masuk Sekolah Rakyat akibat Penundaan Peresmian

Puluhan Anak di Bangkalan Tertunda Masuk Sekolah Rakyat akibat Penundaan Peresmian

Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 8 September 2025 07:55 WIB

Bangkalan, Moralita.com – Puluhan anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Bangkalan terpaksa menunda impian mereka untuk segera bersekolah di Sekolah Rakyat (SR). Meski telah resmi terdaftar sebagai calon siswa, hingga kini kegiatan belajar mengajar belum dapat dimulai akibat penundaan peresmian sekolah.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Bangkalan, Mohammad Aminullah, mengungkapkan bahwa peresmian SR yang semula dijadwalkan pada 1 September 2025, sempat ditunda ke 9 September. Namun, jadwal tersebut kembali mundur.

“Infonya nanti akan dilaunching secara serentak oleh Bapak Presiden. Jadi selain menunggu kesiapan SR di daerah lain, kami juga menunggu jadwal dari Bapak Presiden. Insyaallah tanggal 15 September ini,” ujar Aminullah, Senin (8/9).

Baca Juga :  Sengketa 13 Pulau di Jawa Timur: Trenggalek dan Tulungagung Berebut Klaim Wilayah, DPRD Desak Kemendagri Segera Bertindak

Akibat penundaan ini, sebanyak 90 siswa terdaftar masih harus menunggu untuk memulai kegiatan pendidikan mereka. “Ya, sampai sekarang masih belum dimulai,” tambahnya.

Dari sisi sarana dan prasarana, Aminullah menyebutkan bahwa sebagian besar fasilitas sudah siap digunakan. Namun, beberapa kebutuhan penting masih dalam tahap penyelesaian, termasuk meubeler untuk asrama. “Tinggal lemari asrama siswa belum tersedia,” jelasnya.

Baca Juga :  Menteri Sosial Gus Ipul Resmikan Sekolah Rakyat Terintegrasi Pertama di Ponorogo

Selain itu, rencana penyediaan laptop bagi setiap siswa juga belum terealisasi. Hingga kini, pihak Dinas Sosial Bangkalan belum memperoleh kepastian mengenai jadwal pengadaan perangkat tersebut. “Itu (laptop) masih belum. Kami belum dapat info juga untuk pengadaannya,” katanya.

Di sisi lain, ketersediaan tenaga pendidik juga masih belum sepenuhnya lengkap. Menurut Aminullah, posisi kepala sekolah dan guru mata pelajaran umum sudah tersedia. Namun, untuk guru agama, pihaknya masih menunggu penempatan resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).

Baca Juga :  Pemkab Gresik Tandatangani Perjanjian dengan Kemensos untuk Pendirian Sekolah Rakyat

Dengan kondisi tersebut, puluhan anak dari keluarga prasejahtera di Bangkalan masih menanti kepastian dimulainya pendidikan di Sekolah Rakyat, yang digadang-gadang menjadi solusi pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less