Puluhan Spanduk Dukung Khofifah-Emil Bertebaran di Surabaya, Jelang Aksi Demo ‘Rakyat Jatim Menggugat’
Oleh Redaksi Moralita — Kamis, 28 Agustus 2025 14:16 WIB; ?>

Spanduk dukungan terhadap Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak yang terpasang di beberapa titik strategis Kota Surabaya.
Surabaya,Moralita.com – Menjelang rencana aksi demonstrasi bertajuk “Rakyat Jawa Timur Menggugat” yang dijadwalkan berlangsung pada 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, suasana politik di ibu kota provinsi Jawa Timur semakin menghangat. Alih-alih hanya diwarnai persiapan aksi penolakan, justru puluhan spanduk dukungan terhadap Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak marak terpasang di sejumlah titik strategis Kota Surabaya.
Spanduk-spanduk tersebut berisi seruan menolak upaya pemakzulan terhadap Khofifah-Emil yang sebelumnya digaungkan kelompok masyarakat di bawah nama “Rakyat Jatim Menggugat”, dipimpin oleh M. Sholeh dan kawan-kawan. Beberapa tulisan yang terpampang antara lain:
- “Jangan Ganggu Khofifah-Emil, Dukung Sampai Akhir Jabatan”
- “Rakyat Jawa Timur Tolak Pemakzulan Khofifah-Emil”
- “Di Bawah Khofifah-Emil, Jawa Timur Sejahtera”
- “Jawa Timur Makmur Bersama Khofifah-Emil”
- “Rakyat Jawa Timur Satu Barisan, Dukung Khofifah-Emil Sampai Tuntas”
- “Jangan Ganggu Khofifah-Emil, Rakyat Jawa Timur Siap Bergerak”
Spanduk-spanduk itu terpasang di sejumlah lokasi vital, antara lain Bundaran Waru, Gayungsari, perempatan Jemursari, Jalan Walikota Mustajab, kawasan Bambu Runcing, Jalan Raya Darmo, hingga sekitar area Grahadi Surabaya.
Menurut Widiantoro, perwakilan Barisan Akar Rumput Jawa Timur, pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap wacana pemakzulan.
“Kalau niatnya mau mengganggu stabilitas Jawa Timur, kami siap melawan habis-habisan,” tegasnya, Kamis (28/8).
Ia menilai, isu-isu yang diangkat kelompok penolak Khofifah-Emil hanyalah kabar bohong (hoaks) yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Jangan membodohi rakyat dengan isu hoaks yang hanya bermuatan kepentingan sesaat,” ujarnya.
Sebelumnya, kelompok “Rakyat Jawa Timur Menggugat” menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa besar pada 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi. Aksi tersebut dimotori oleh M. Sholeh, Musfik, dan Acek Kusuma, yang bahkan telah mendirikan posko donasi di sekitar Grahadi untuk menggalang dukungan logistik, seperti air mineral, dari masyarakat.
Adapun tiga tuntutan utama mereka, yakni:
- Penghapusan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Mereka mendesak agar pemerintah menghapuskan seluruh tunggakan pajak kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. - Pengusutan dugaan korupsi dana hibah.
Kelompok ini menuding adanya keterlibatan Gubernur Jatim dalam kasus dugaan penyimpangan dana hibah, sehingga menuntut agar kasus tersebut dibongkar secara tuntas. - Penghapusan pungutan liar (pungli) di SMA/SMK Negeri.
Menurut mereka, praktik pungli di sekolah menengah negeri merusak citra pendidikan Jawa Timur dan membebani orang tua siswa.
Dengan kondisi ini, menjelang aksi 3 September mendatang, Kota Surabaya diperkirakan akan menjadi pusat perhatian publik. Di satu sisi, ada kelompok masyarakat yang bersiap menyuarakan tuntutan melalui aksi unjuk rasa. Namun di sisi lain, muncul pula gelombang dukungan kuat yang menegaskan loyalitas kepada kepemimpinan Khofifah-Emil hingga akhir masa jabatan.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar