Demo di Depan Gedung Negara Grahadi Ricuh, Belasan Motor Terbakar
Oleh Redaksi — Sabtu, 30 Agustus 2025 12:01 WIB; ?>

Kendaraan yang terparkir di halaman Gedung Grahadi hangus terbakar.
Surabaya, Moralita.com – Aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (29/8), berakhir ricuh. Massa yang terdiri atas elemen masyarakat sipil serta pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Berdasarkan pantauan lapangan, sedikitnya 12 unit sepeda motor yang terparkir di halaman Gedung Grahadi hangus terbakar. Kericuhan juga menyebabkan pagar depan gedung jebol akibat dorongan massa.
“Tadi sempat bentrok dengan polisi. Halaman parkiran Gedung Negara Grahadi juga dibakar massa, bahkan pagarnya ikut jebol,” ungkap Irawan, seorang pedagang minuman asal Wonocolo yang biasa berjualan di Taman Apsari Surabaya, Jumat (29/8).
Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.41 WIB itu sejatinya digelar untuk mengecam tindakan represif aparat yang berujung pada tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang dilaporkan tertabrak kendaraan taktis Barakuda di Jakarta pada Kamis (28/8).
Pada tahap awal, massa menyampaikan orasi berisi kecaman di depan Gedung Grahadi. Namun, suasana mulai memanas ketika mereka berusaha merangsek masuk dengan mendobrak pagar. Dorong-mendorong dengan aparat keamanan pun tak terhindarkan.
Kericuhan semakin membesar saat massa melemparkan batu dan bongkahan semen ke arah petugas serta ke dalam kawasan Gedung Grahadi. Aparat kepolisian kemudian berupaya menenangkan massa melalui pengeras suara, mengimbau agar aksi tidak dilakukan secara anarkis. Sayangnya, imbauan tersebut tidak digubris.
Sebagai langkah pengendalian, polisi menembakkan semprotan air dari water cannon untuk membubarkan massa. Bentrokan tetap berlangsung dengan aksi saling lempar dan saling dorong, membuat situasi kian tidak terkendali.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban luka maupun nilai kerugian material akibat insiden tersebut. Aparat kepolisian masih berupaya memulihkan ketertiban dan mencegah kericuhan susulan.
Setelah situasi sedikit mereda, massa akhirnya membubarkan diri. Namun, mereka berencana melanjutkan aksi di depan Mapolda Jawa Timur pada pukul 18.00 WIB.
Artikel terkait:
- Fakta Baru Pembunuhan Ma’rifatul Ainiyah Lumajang, Seminggu Sekali Hubungan Intim dan Sedang Hamil Saat Dihabisi di Hotel Surabaya
- Motif Alvi Tega Mutilasi Pacarnya, Tusuk Leher Hingga Tembus, Tubuh Dipotongi Di Kos lalu Dibuang di Pacet Mojokerto
- Kereta Api Sancaka Jogja-Surabaya Dilempari Batu Penumpang Luka
- Lontong Kupang Legendaris yang Nagihi, Berikut Warung Legendarisnya
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment