Senin, 21 Jul 2025
light_mode
Home » News » OB RS Universitas Brawijaya Ditemukan Gantung Diri Akibat Tekanan Keuangan Akan Menikah

OB RS Universitas Brawijaya Ditemukan Gantung Diri Akibat Tekanan Keuangan Akan Menikah

Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 17 Januari 2025 17:45 WIB

Malang, Moralita.com – Seorang Office Boy (OB) Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB), Kota Malang, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia dengan dugaan bunuh diri pada Jumat (17/1) siang. Korban berinisial AO 32 tahun, diduga mengakhiri hidupnya akibat tekanan keuangan yang dialaminya jelang resepsi pernikahan.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, mengungkapkan bahwa korban ditemukan sekitar pukul 12.15 WIB dalam kondisi tergantung di ruang gudang rumah sakit. Dua saksi mata yang menemukan korban langsung melapor kepada pimpinan rumah sakit.

Direktur RS UB bersama staf medis kemudian memeriksa kondisi korban dan memastikan bahwa AO telah meninggal dunia.

“Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan kabel berwarna perak yang digunakan sebagai alat gantung diri, kursi yang digunakan untuk memanjat, dan sandal milik korban di lokasi kejadian,” ujar Kompol Anang.

Baca Juga :  Kecelakaan Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas Truk Bermuatan Gas di Mojokerto

 

Keluhan Masalah Keuangan

Korban diketahui bekerja sebagai petugas kebersihan di RS UB dan sedang mempersiapkan resepsi pernikahan yang direncanakan digelar pada 24 Januari mendatang. Berdasarkan keterangan rekan kerja dan pimpinannya, korban sempat mengeluhkan masalah keuangan menjelang acara tersebut.

“Korban sempat menyampaikan keluhan terkait kesulitan keuangan kepada teman-teman dan atasannya. Ini menjadi keluhan terakhir yang disampaikan sebelum kejadian,” ungkap Anang.

Selain itu, beberapa jam sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat mengunggah pesan perpisahan di akun media sosialnya. Postingan tersebut disertai dengan foto tali yang melambangkan niatnya untuk mengakhiri hidup.

Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 14.20 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil identifikasi, korban diketahui berdomisili di Jalan Bandulan, Sukun, Kota Malang. Diperkirakan, korban meninggal dunia sebelum waktu shalat Jumat.

Baca Juga :  Asmara Kandas, Pemuda Mojokerto Nekat Ceburkan Diri Ke DAM Rolak Songo

Setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur. Tunangan korban, yang datang ke lokasi setelah kejadian, terlihat sangat terpukul dan sempat memangku kepala korban sebagai tanda perpisahan terakhir.

“Informasi korban rencananya akan menikah dengan perempuan yang datang ke lokasi dan sempat memangku kepala korban. Jenazahnya kini telah dibawa ke Sidoarjo untuk dimakamkan,” tambah Anang.

Pentingnya Dukungan Psikologis

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya dukungan psikologis dan sosial bagi individu yang sedang menghadapi tekanan hidup. Bunuh diri sering kali terjadi ketika seseorang merasa terisolasi dan kehilangan harapan.

Baca Juga :  Pinjol Hambat Akad KPR, Lebih dari 30 Persen Penjualan Rumah Gagal

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah serupa, jangan ragu untuk mencari bantuan. Layanan konseling dan dukungan psikologis dapat membantu meringankan beban dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Bantuan Layanan Konseling

Anda tidak sendirian. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau konseling, Anda dapat mengunjungi Into the Light Indonesia, sebuah organisasi yang memberikan informasi dan dukungan terkait pencegahan bunuh diri. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui tautan berikut:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri /layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan saling mendukung satu sama lain.

  • Author: Redaksi Moralita

Komentar (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less