BSI Akan Dipisah dari Bank Mandiri, Masuk ke Dalam Kendali BPI Danantara
Oleh Redaksi Moralita — Kamis, 5 Juni 2025 08:48 WIB; ?>

Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta, Moralita.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS), bank syariah terbesar di Tanah Air, dikabarkan akan segera beralih kepemilikan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Langkah ini dilakukan melalui skema pemisahan (spin-off), yang saat ini masih dalam tahap kajian oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa rencana pengalihan kendali tersebut tengah digodok secara menyeluruh. Ia menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan mengambil peran sebagai regulator dalam proses ini, sementara usulan formal akan diajukan oleh pihak BPI Danantara.
“Proses spin-off saat ini masih dalam tahap kajian awal. Nantinya, BPI Danantara akan mengajukan proposal resmi kepada kami. Setelah itu, baru akan kami evaluasi lebih lanjut terkait prospek dan implikasinya,” ujar Erick Thohir di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/6).
Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam operasionalisasi atau strategi bisnis entitas hasil spin-off tersebut, melainkan hanya memastikan prosesnya berjalan sesuai dengan ketentuan regulasi dan kepentingan negara.
“Saya menempatkan diri sebagai regulator. Tugas kami adalah memastikan semua proses berjalan transparan, akuntabel, dan membawa manfaat jangka panjang bagi ekosistem BUMN dan masyarakat luas,” tambahnya.
Sebagai informasi, BSI merupakan hasil merger tiga bank syariah milik negara, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Sejak terbentuk pada 1 Februari 2021, BSI telah berkembang menjadi kekuatan utama dalam industri perbankan syariah nasional.
Saat ini, struktur kepemilikan saham BSI didominasi oleh Bank Mandiri dengan porsi 51,47 persen. Sementara itu, Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki 23,24 persen saham, diikuti Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 15,38 persen, dan publik sebesar 9,91 persen.
Langkah spin-off ini diyakini akan mengubah lanskap kepemilikan dan arah strategis BSI ke depan, terlebih jika BPI Danantara—sebagai entitas pengelola investasi strategis BUMN—resmi mengambil alih kendali perusahaan.
Di tengah dinamika korporasi tersebut, BSI juga baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 16 Mei 2025. Salah satu keputusan penting dalam rapat tersebut adalah pengangkatan Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama menggantikan Hery Gunardi. Hery sendiri kini dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Selain restrukturisasi manajemen, RUPST BSI juga menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp1,05 triliun, atau setara 15 persen dari total laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp7,01 triliun.
Transformasi yang sedang berlangsung ini menjadi bagian dari upaya restrukturisasi dan penguatan ekosistem keuangan syariah nasional yang lebih kompetitif dan berdaya saing global.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment