Trump Frustrasi Usai Bicara dengan Putin, Perang Ukraina Kian Memanas
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 4 Juli 2025 14:29 WIB; ?>

Foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Washington, Moralita.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan rasa kecewanya setelah melakukan pembicaraan selama hampir satu jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dinilainya tidak membuahkan kemajuan signifikan dalam upaya menghentikan konflik bersenjata di Ukraina.
“Saya sama sekali tidak membuat kemajuan apa pun dengannya,” ungkap Trump kepada awak media di sebuah pangkalan udara di luar Washington, Kamis (3/7), sebelum bertolak ke Iowa untuk kegiatan kampanye politik.
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap kedua pemimpin untuk mencari solusi damai atas perang yang telah berlangsung sejak 2022.
Dari Moskow, Ajudan Kremlin Yuri Ushakov menyampaikan bahwa dalam percakapan tersebut, Presiden Putin menegaskan kembali posisi Rusia: invasi hanya akan dihentikan jika “akar konflik” ditangani. Yang dimaksud adalah penolakan Rusia terhadap ekspansi NATO di wilayah timur serta dukungan militer dan politik Barat terhadap Ukraina.
Menurut Ushakov, isu jeda terbaru dalam pengiriman senjata AS ke Kyiv tidak dibahas secara spesifik dalam perbincangan kedua pemimpin.
Dalam keterangannya, Presiden Trump juga menyinggung kontroversi terkait kelanjutan pengiriman bantuan militer ke Ukraina. Ia mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden yang dinilainya telah menguras cadangan militer AS untuk mendukung Ukraina.
“Kami memang memberikan senjata, tapi jumlahnya sudah sangat besar. Kita harus memastikan bahwa Amerika Serikat juga memiliki cukup persenjataan untuk kepentingan nasional sendiri,” tegas Trump, seperti dikutip dari Reuters.
Trump menekankan bahwa pemerintahannya saat ini tengah meninjau ulang distribusi bantuan pertahanan, termasuk sistem rudal Patriot, yang menjadi bagian penting dalam pertahanan udara Ukraina.
Tak lama setelah percakapan Trump-Putin, eskalasi konflik di Ukraina justru meningkat. Otoritas Ukraina melaporkan serangan pesawat nirawak (drone) Rusia yang menghantam permukiman di pinggiran utara Kyiv, menyebabkan kebakaran besar di sebuah gedung apartemen.
Suara ledakan dan tembakan senapan mesin berat terdengar jelas di ibu kota saat sistem pertahanan udara Ukraina berusaha menangkis serangan tersebut. Sementara di wilayah timur negara, lima warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan artileri Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan harapannya untuk bisa berbicara langsung dengan Trump dalam waktu dekat, guna membahas dampak penghentian sementara bantuan militer AS terhadap kemampuan pertahanan negaranya.
Di sisi lain, Pentagon dikabarkan tengah mempertimbangkan ulang pasokan sistem rudal strategis seperti Patriot, menyusul kekhawatiran mengenai menipisnya stok senjata dalam negeri. Ukraina, yang sangat bergantung pada sistem pertahanan udara ini, memperingatkan bahwa pengurangan suplai bisa memperlemah kapasitas militer mereka dalam menghadapi serangan lanjutan dari Rusia.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar