Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Paparkan Arah Pembangunan: Prioritaskan SDM, Infrastruktur, dan Kesejahteraan Masyarakat
Oleh Tim Redaksi Moralita — Jumat, 11 Juli 2025 13:07 WIB; ?>

Surabaya, Moralita.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memaparkan arah kebijakan pembangunan Kota Pahlawan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur dasar, serta penguatan indikator kesejahteraan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangannya pada Jumat (11/7), di Balai Kota Surabaya.
Menurut Eri, setiap kebijakan pembangunan daerah harus berpijak pada prinsip tata kelola anggaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan nasional. Pemerintah kota, tegasnya, tidak hanya bertanggung jawab pada aspek pembangunan fisik, namun juga wajib menghadirkan perubahan nyata terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Seluruh anggaran Pemkot Surabaya harus diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan bernegara, yakni meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Eri.
Eri menjelaskan, terdapat tujuh indikator utama yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan di Surabaya, yaitu:
- Penurunan angka kemiskinan,
- Penurunan tingkat pengangguran terbuka,
- Penurunan angka kematian ibu dan anak,
- Penurunan prevalensi stunting,
- Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
- Perbaikan gini ratio (tingkat kesenjangan),
- Pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada awal masa jabatannya, kondisi sosial ekonomi Surabaya masih terdampak pandemi Covid-19. Saat itu, angka stunting tercatat sebesar 28,5 persen, tingkat kemiskinan berada di angka 5,9 persen, dan pengangguran terbuka mencapai 9,7 persen.
“Itulah sebabnya, fokus utama kami bukan pada pembangunan infrastruktur, melainkan penguatan SDM,” ungkapnya.
Upaya penguatan SDM yang digencarkan melalui berbagai program kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi terbukti berdampak positif. Hingga pertengahan 2025, angka stunting berhasil ditekan menjadi 1,6 persen, tingkat pengangguran menurun menjadi sekitar 4 persen, dan kemiskinan menyusut hingga 3,9 persen—lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi.
Meski fokus utama diarahkan pada sektor sosial, pembangunan infrastruktur dasar tidak diabaikan. Salah satunya adalah penanganan banjir. Dari semula terdapat lebih dari 600 titik genangan, kini hanya tersisa sekitar 180 titik yang masih menjadi perhatian.
“Ini adalah bagian dari kontrak kinerja seluruh pejabat, termasuk Sekda, untuk menurunkan jumlah titik banjir melalui penggunaan anggaran yang tepat sasaran,” jelasnya.
Soal perbaikan jalan rusak, Eri mengungkapkan banyak ruas yang mengalami kerusakan merupakan aset milik pemerintah pusat atau provinsi. Sebelumnya, Pemkot tidak diizinkan melakukan perbaikan karena kendala kewenangan. Namun, setelah proses administratif yang ditempuh bersama Kementerian terkait, pemerintah pusat memberikan izin kepada Pemkot untuk memperbaiki jalan-jalan tersebut meskipun status kepemilikannya belum berpindah.
Untuk mengatasi kemacetan dan memperkuat konektivitas ekonomi di kawasan barat Surabaya, Pemkot merancang pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang akan terkoneksi langsung hingga Pelabuhan Teluk Lamong.
Eri membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta dalam pembangunan proyek strategis ini.
“Kami membuka seluas-luasnya partisipasi investor dalam pembangunan Surabaya, termasuk JLLB. Ini adalah kesempatan untuk membangun kota bersama,” tuturnya.
Wali Kota Eri juga menyoroti persoalan fungsi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dinilai telah melenceng dari tujuan awal sebagai hunian sementara bagi keluarga miskin. Menurutnya, Rusunawa harus dikembalikan pada fungsinya semula, agar menjadi fasilitas transisi, bukan tempat tinggal permanen.
Di sektor transportasi, Pemkot berkomitmen mendorong penggunaan transportasi massal. Salah satunya dengan mendukung proyek Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang akan menghubungkan Sidoarjo–Surabaya–Gresik–Lamongan. Proyek ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2027.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkot juga tengah menyiapkan sistem “feeder” atau angkutan penghubung yang akan mempermudah konektivitas masyarakat ke stasiun SRRL maupun pusat transportasi lain.
Menutup keterangannya, Eri mengajak masyarakat untuk terus aktif memberikan masukan, mengawal jalannya pembangunan, dan mendukung program-program strategis pemerintah kota.
“Kita membangun bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi masa depan. Mari bersama wujudkan Surabaya yang lebih sejahtera dan inklusif,” pungkasnya.
Artikel terkait:
- Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi, Rencanakan Percepatan Perombakan Jabatan di Lingkup Pemkot Pasca Pelantikannya
- Program Makan Bergizi Gratis Resmi Dimulai Pemkot Surabaya Hari ini, 5 Sekolah Jadi Percontohan
- Pemkot Surabaya Resmi Berlakukan Jam Malam Anak: Upaya Sistemik Lindungi Generasi Muda
- Wali Kota Surabaya Belum Tetapkan Sekda, Masih Tunggu Hasil Panitia Seleksi
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar