Jakarta, Moralita.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menanggapi pelantikan Rudi Sutanto atau yang dikenal sebagai Rudi Valinka sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Strategi Komunikasi.
Sosok yang dilantik di Lapangan Anantakupa, Kementerian Komunikasi dan Digital pada Senin (13/1), kini ramai diperbincangkan warganet lantaran dikaitkan dengan aktivitas sebagai pengelola akun media sosial kontroversial, @kurawa di platform X (Twitter).
Dalam keterangannya, Meutya Hafid mengaku tidak memiliki informasi mendalam mengenai Rudi maupun hubungannya dengan akun tersebut. “Saya tidak tahu sosok Rudi Valinka secara personal. Saya juga jarang bermain di platform X,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (13/1).
Meutya menjelaskan bahwa pelantikan Rudi didasarkan pada rekam jejak profesionalnya di bidang komunikasi strategis sebagaimana tercantum dalam curriculum vitae (CV) yang diterima pihak kementerian.
“Beliau memiliki keahlian di bidang strategi komunikasi. Harapannya, kehadiran beliau dapat membawa perspektif baru bagi Kemenkomdigi yang tidak hanya berfokus pada transformasi digital, tetapi juga komunikasi publik,” ungkap Meutya.
Lebih lanjut, mantan jurnalis Metro TV itu menyampaikan harapannya agar Rudi mampu memberikan kontribusi positif dalam mendukung tugas kementerian.
“Dari CV yang kami terima, beliau memang memiliki latar belakang yang relevan,” imbuhnya.
Terkait kontroversi ini, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai bahwa proses seleksi jabatan strategis seperti Staf Khusus seharusnya dilakukan secara lebih hati-hati. Ia mengingatkan pentingnya penilaian mendalam terhadap rekam jejak calon pejabat demi menjaga kredibilitas institusi.
“Menkomdigi perlu memastikan bahwa mereka yang diangkat adalah individu yang memiliki kompetensi dan rekam jejak yang relevan dengan tugas kementerian,” ujar Adi, Selasa (14/1).
“Bukan hanya karena mereka populer atau memiliki banyak pengikut di media sosial,” tambahnya.
Menurut Adi, pelantikan figur yang dikenal sebagai pegiat media sosial tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas dan pertimbangan dalam pengangkatan pejabat strategis di Kemenkomdigi. “Ada banyak ahli komunikasi yang mumpuni di negeri ini,” tambahnya.
Rudi Valinka sendiri dikenal sebagai penulis buku A Man Called Ahok dan aktif di media sosial dengan berbagai cuitan yang sering menuai pro dan kontra dari publik. Pelantikan tersebut memicu berbagai respons dari warganet yang mempertanyakan latar belakang serta kontribusi potensialnya di Kemenkomdigi.
Discussion about this post