Program “Bunga Desaku Cantik”: Bupati Jember Dekatkan Layanan Publik dan Dorong Ekspor Kopi dari Desa Sidomulyo
Oleh Redaksi Moralita — Sabtu, 28 Juni 2025 09:06 WIB; ?>

Bupati Jember Muhammad Fawait dalam program inovatif "Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan" (Bunga Desaku).
Jember, Moralita.com – Bupati Jember Muhammad Fawait kembali melanjutkan program inovatif “Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan” (Bunga Desaku), sebagai bentuk pendekatan layanan pemerintahan kepada masyarakat. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Tanggul, edisi kedua program ini digelar di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pada 27–28 Juni 2025.
Program Bunga Desaku kali ini tampil lebih segar dengan tambahan akronim baru, yakni “Bunga Desaku Cantik”, yang merupakan kependekan dari Cinta Statistik. Penambahan nama ini bukan tanpa alasan. Lokasi pelaksanaan dipilih berdasarkan rekomendasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, sebagai bagian dari kolaborasi dalam mendukung pembangunan berbasis data.
“Untuk edisi kedua ini, kami bekerja sama dengan BPS. Maka muncullah nama ‘Bunga Desaku Cantik’, yang bermakna cinta statistik. Pemilihan lokasi pun atas arahan langsung dari Kepala BPS Jember,” ujar Bupati Fawait dalam pernyataan resminya, Jumat malam (27/6).
Melalui program ini, Bupati Fawait membawa seluruh elemen pelayanan publik milik Pemerintah Kabupaten Jember langsung ke tengah-tengah masyarakat di pelosok desa. Tujuan utamanya adalah menghadirkan layanan yang inklusif dan menjangkau masyarakat secara merata, tanpa harus datang ke pusat kota.
Beberapa pelayanan yang tersedia dalam kegiatan ini meliputi:
- Pasar murah kebutuhan pokok,
- Pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil (admindukcapil),
- Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis,
- Pelayanan pembuatan perizinan usaha mikro dan kecil.
Selain menyapa warga Desa Sidomulyo, Bupati yang akrab disapa Gus Fawait ini juga melakukan kunjungan ke kantor Desa Sempolan untuk bersilaturahmi bersama para guru ngaji. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kesejahteraan guru ngaji akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Jember.
Di hari berikutnya, Gus Fawait menghadiri pertemuan dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Cafe Regar, Desa Garahan, dan menggelar dialog bersama para ketua RT/RW di Desa Sidomulyo. Dalam acara tersebut, Pemkab Jember menyalurkan sejumlah bantuan, antara lain alat mesin pertanian (alsintan), serta menyerahkan Surat Keputusan (SK) bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Program ini juga memberi perhatian khusus terhadap potensi ekspor komoditas kopi dari Desa Sidomulyo. Saat ini, kegiatan ekspor kopi dari desa tersebut masih dilakukan melalui perantara pihak ketiga. Namun, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten dan adanya inisiasi pembentukan Koperasi Merah Putih, diharapkan Desa Sidomulyo mampu melakukan ekspor kopi secara mandiri ke negara tujuan.
“Selama ini ekspor kopi dari Sidomulyo dibantu oleh pihak lain. Ke depan, kami ingin agar Desa Sidomulyo mampu mengekspor secara langsung. Dengan adanya Koperasi Merah Putih, hal ini akan lebih mudah diwujudkan,” ungkap Gus Fawait.
Ia menambahkan, apabila koperasi ini berhasil menjalankan fungsinya dengan baik, maka Desa Sidomulyo dapat berkontribusi sebagai komunitas ekspor kopi yang signifikan, sekaligus menyumbang devisa bagi negara.
“Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mendukung Desa Sidomulyo. Potensi mereka luar biasa. Saya ingin ekspor kopi ke depan dilakukan langsung dari Sidomulyo ke negara tujuan,” pungkasnya.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar