Tim DVI Polda Jatim Tambahkan Identitas 2 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Kini Total 53 Jenazah Diungkap
Oleh Redaksi — Minggu, 12 Oktober 2025 21:08 WIB; ?>

Kabiddokes) Polda Jatim, Kombes Pol. Khusnan Marzuki saat jelaskan identifikasi korban Ponpes Al Khoziny
Surabaya, Moralita.com – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi dua korban tambahan dari tragedi ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Identifikasi ini dilakukan melalui proses ilmiah yang memadukan uji DNA, pencocokan data ante mortem, serta verifikasi barang pribadi korban.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Jatim, Kombes Pol. Khusnan Marzuki, mengatakan dua jenazah tersebut berhasil diidentifikasi pada Minggu malam (12/10) di RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.
“Tim DVI Polda Jatim berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua kantong jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny,” ujar Khusnan.
Dua korban yang berhasil teridentifikasi adalah:
1. Ach. Haikal Fadil Alfatih, laki-laki berusia 12 tahun asal Bangkalan.
2.Syamsul Arifin, laki-laki berusia 18 tahun, juga berasal dari Bangkalan.
Keduanya diidentifikasi berdasarkan hasil matching DNA dengan sampel keluarga serta pencocokan barang kepemilikan pribadi.
Dengan demikian, hingga Minggu malam, total korban yang telah teridentifikasi mencapai 53 dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh Tim DVI.
“Sampai dengan hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang kami terima,” terang Khusnan.
Adapun 11 kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi, termasuk di antaranya berisi bagian tubuh (body part) yang ditemukan terpisah.
“Dari sebelas kantong jenazah tersebut, terdapat beberapa yang berupa body part. Jumlah pastinya belum dapat kami pastikan, karena masih menunggu hasil uji DNA dari laboratorium forensik,” tambah Khusnan.
Sementara itu, Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol. Wahyu Hidajati menjelaskan, proses identifikasi terhadap body part memang menghadapi tantangan besar. Hal ini karena sebagian besar bagian tubuh yang ditemukan tidak memiliki ciri khas fisik yang dapat menjadi pembeda.
“Kesulitannya dalam mengidentifikasi body part adalah karena kondisinya tidak lengkap dan tidak ada tanda-tanda khusus. Oleh karena itu, kami sepenuhnya bergantung pada hasil uji DNA yang sedang dianalisis di Laboratorium Pusdokkes Polri, Jakarta,” jelas Wahyu.
Ia menegaskan, proses identifikasi dilakukan secara teliti dan berlapis menggunakan protokol DVI internasional yang mencakup empat metode utama: pencocokan sidik jari, pemeriksaan gigi (odontology), rekam medis, serta uji DNA.
Tragedi runtuhnya bangunan tiga lantai beserta musala Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.15 WIB, tepat saat berlangsungnya Salat Ashar pada rakaat kedua. Bangunan ambruk seketika dan menimpa ratusan santri yang sedang beribadah di lantai dasar.
Selama sembilan hari operasi SAR (Search and Rescue), tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan berhasil mengevakuasi total 171 korban, terdiri dari 67 korban meninggal dunia — termasuk delapan body part dan 104 korban selamat.
Tragedi ini menjadi salah satu bencana struktural terburuk dalam sejarah lembaga pendidikan keagamaan di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jatim bersama pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya bangunan, yang diduga melibatkan unsur kelalaian konstruksi dan pelanggaran standar teknis bangunan pendidikan.
“Proses identifikasi akan terus berjalan hingga seluruh korban terungkap identitasnya. Prinsip kami, every victim has a name, setiap korban berhak mendapatkan kejelasan dan penghormatan terakhir yang layak,” tegas Kombes Khusnan.
Hingga kini, suasana duka masih menyelimuti keluarga para korban di Bangkalan dan Sidoarjo. Sementara itu, hasil investigasi teknis dari Puslabfor Mabes Polri dan Ditreskrimsus Polda Jatim masih dinantikan publik sebagai langkah penting menuju akuntabilitas dan keadilan bagi para korban tragedi kemanusiaan ini.
Artikel terkait:
- Temukan Ijazah Mantan Karyawan CV Sentoso Seal, Polda Jatim Periksa Jan Hwa Diana
- Cemburu Emosi, Pria Cekik Pacarnya Asal Lumajang hingga Tewas di Hotel Double Tree Surabaya
- Puluhan Spanduk Dukung Khofifah-Emil Bertebaran di Surabaya, Jelang Aksi Demo ‘Rakyat Jatim Menggugat’
- Polda Jatim Terjunkan Tim Jinak Bom Selidiki Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment