TP2GP Verifikasi Faktual Usulan Gelar Pahlawan Nasional KH Muhammad Yusuf Hasyim di Tebuireng Jombang
Oleh Redaksi Moralita — Kamis, 5 Juni 2025 07:40 WIB; ?>

Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz saat memberi sambutan dalam forum verifikator Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Jombang, Moralita.com – Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dari Kementerian Sosial RI melakukan verifikasi faktual terhadap usulan gelar pahlawan nasional untuk KH Muhammad Yusuf Hasyim, atau yang akrab disapa Pak Ud. Verifikasi ini dilakukan langsung di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (3/7).
Rombongan TP2GP dipimpin oleh Dr. M. Alfan Alfian dan Dr. Pepen Nazaruddin, didampingi dua staf. Turut hadir dalam agenda tersebut pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli, serta perwakilan keluarga KH Yusuf Hasyim, KH Riza Yusuf, bersama tim pengusul.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), dalam sambutannya memaparkan sejumlah kontribusi signifikan almarhum KH Yusuf Hasyim terhadap bangsa dan negara. Selain menjadi pengasuh Tebuireng sejak 1965 hingga wafatnya pada 2007, KH Yusuf Hasyim juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU pada periode 1967–1971.
“Beliau bukan hanya ulama, tetapi juga tokoh nasional yang tegas menolak komunisme, termasuk keterlibatannya dalam menggalang konsolidasi umat Islam melawan upaya pembubaran HMI pada 1965,” tegas Gus Kikin, yang juga menjabat Ketua PWNU Jawa Timur.
Gus Kikin juga menegaskan bahwa Pak Ud dikenal sebagai ulama yang berpandangan moderat, memiliki komitmen kuat terhadap keutuhan NKRI, dan menjadi penggerak penting dalam merawat nilai-nilai kebangsaan di kalangan pesantren.
Dalam forum dialog yang berlangsung cair namun berbobot, Dr. M. Alfan Alfian menegaskan bahwa kedatangan tim TP2GP bukan hanya untuk silaturahmi, tetapi juga dalam rangka menggali, mengklarifikasi, serta mencocokkan antara data dokumen usulan dengan fakta-fakta lapangan.
“Kami ingin memastikan seluruh dokumen yang kami terima memiliki landasan faktual, historis, dan akademik yang kuat. Usulan KH Yusuf Hasyim merupakan salah satu dokumen terbaik yang pernah kami terima, lengkap dan didukung sumber-sumber primer,” jelas Alfan.
Ia juga menyinggung peran penting KH Yusuf Hasyim dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia pasca-kemerdekaan, termasuk keterlibatannya dalam mempertahankan garis Van Mook pada masa Agresi Militer Belanda.
“Pak Ud adalah tokoh yang tidak kontroversial. Kiprahnya sejak masa revolusi hingga reformasi tercatat dengan terang, tidak hanya dalam catatan sejarah nasional, tetapi juga dalam hati santri dan umat,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan TP2GP mengenai pemakaman Pak Ud di dalam kompleks Pesantren Tebuireng, KH Riza Yusuf mewakili keluarga menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah keluarga besar pesantren.
“Saat wafat, Gubernur Imam Utomo saat itu sempat menyarankan agar dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, namun keluarga sepakat dimakamkan di Tebuireng sebagai bentuk penghormatan dan kelanjutan sanad perjuangan masyayikh,” tutur KH Riza.
Usai diskusi dan peninjauan dokumen, rombongan TP2GP bersama para pendamping melakukan ziarah ke makam KH Yusuf Hasyim yang terletak di sebelah barat Masjid Pesantren Tebuireng, sekaligus tabur bunga ke sejumlah makam pendiri dan tokoh pesantren.
Verifikasi faktual ini menjadi salah satu tahap penting dalam proses pengusulan gelar pahlawan nasional. Keputusan akhir nantinya akan diputuskan oleh Dewan Gelar melalui sidang pleno berdasarkan kelengkapan dokumen, validitas data sejarah, serta relevansi peran tokoh terhadap perjuangan bangsa.
KH Yusuf Hasyim, putra dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, telah mewarisi semangat nasionalisme dan keulamaan yang berpadu dalam pengabdian panjang kepada umat dan negara. Dengan proses ini, harapannya, jejak keteladanan beliau dapat diakui secara resmi oleh negara sebagai Pahlawan Nasional.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar