Selasa, 14 Okt 2025
light_mode
Home » News » Trans7 Resmi Sampaikan Permintaan Maaf Tertulis kepada PP Lirboyo atas Tayangan Xpose Uncensored

Trans7 Resmi Sampaikan Permintaan Maaf Tertulis kepada PP Lirboyo atas Tayangan Xpose Uncensored

Oleh Redaksi — Selasa, 14 Oktober 2025 09:39 WIB

Jakarta, Moralita.com – Manajemen Trans7 akhirnya secara resmi menyampaikan permintaan maaf tertulis kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, menyusul kontroversi tayangan program Xpose Uncensored yang dianggap menyinggung martabat pesantren dan nilai-nilai luhur pendidikan Islam.

Permohonan maaf tersebut dituangkan dalam surat resmi bertanggal 14 Oktober 2025, ditujukan langsung kepada KH. M. Adibussholeh, Pimpinan Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiat Lirboyo.

Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, dan Kepala Departemen Programming, Renny Andhita, sebagai bentuk tanggung jawab kelembagaan dan penghormatan terhadap komunitas pesantren.

Dalam surat itu, pihak Trans7 secara terbuka mengakui adanya keteledoran dan kekeliruan editorial dalam proses penayangan segmen acara Xpose Uncensored pada 13 Oktober 2025.

Tayangan tersebut menimbulkan persepsi negatif di publik karena menyinggung nama Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga :  Bank Jombang Bantah Tudingan Pasutri Soal Pengalihan Tabungan Rp 200 Juta ke Depositonya Tanpa Konfirmasi

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang terjadi dalam proses penayangan program Xpose Uncensored. Kami menyadari dampak yang timbul telah menyinggung perasaan keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo serta masyarakat pesantren secara umum,” demikian tertulis dalam surat yang diterima redaksi.

Lebih lanjut, manajemen Trans7 menegaskan bahwa kesalahan tersebut bukanlah bentuk kesengajaan atau upaya mendiskreditkan lembaga pesantren, melainkan murni akibat kelalaian dalam proses produksi dan verifikasi konten.

Pihaknya juga menyatakan komitmen untuk melakukan evaluasi internal dan penguatan standar etika penyiaran, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Surat itu juga memuat ungkapan terima kasih dan apresiasi atas sikap bijak dan kebesaran hati keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo yang menerima klarifikasi dengan penuh kedewasaan.

“Kami berterima kasih atas kebesaran hati keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo yang telah menerima klarifikasi dan memberikan kesempatan kepada kami untuk memperbaiki diri,” tulis Andi Chairil dan Renny Andhita dalam penutup surat tersebut.

Trans7 Resmi Sampaikan Permintaan Maaf Tertulis kepada PP Lirboyo atas Tayangan Xpose Uncensored

Surat permohonan maaf Trans7 kepada Ponpes Lirboyo.

Manajemen Trans7 menilai, langkah permintaan maaf terbuka ini merupakan bentuk itikad baik untuk menjaga marwah lembaga pendidikan keagamaan, sekaligus memperkuat komitmen industri media dalam menghormati nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Indonesia.

Baca Juga :  Tepis Isu Negatif KONI Kabupaten Mojokerto, Kyai Asep Kumpulkan Semua Pengurus, Cabor dan Atlet

Selain menyampaikan permintaan maaf, Trans7 juga menyatakan akan meningkatkan sensitivitas redaksional dan memperkuat mekanisme pra-tayangan dengan melibatkan unsur peninjauan konten berbasis nilai etika publik dan kearifan lokal.

“Kesalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh tim produksi agar lebih berhati-hati dalam menyusun narasi dan visualisasi konten, terutama yang menyangkut lembaga pendidikan, tokoh agama, dan komunitas pesantren,” ungkap salah satu pejabat Trans7 dalam keterangan terpisah.

Meskipun demikian, Wakil Ketua Komisi X dari Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani tetap menekankan pentingnya media nasional memahami kepekaan kultural dan religius masyarakat Indonesia dalam setiap produk siarannya.

Baca Juga :  RDP Komisi II DPRD Panggil BPR Majatama, Direktur Klarifikasi Polemik Temuan juga Laporan OJK Selisih 72,8M

Langkah Trans7 ini sekaligus menjadi preseden penting bagi industri penyiaran nasional, bahwa di tengah kebebasan media, tanggung jawab etik dan penghormatan terhadap institusi pendidikan keagamaan tetap harus dijaga.

Dengan surat permintaan maaf yang disampaikan secara resmi, polemik antara Trans7 dan Pondok Pesantren Lirboyo diharapkan berakhir dengan semangat rekonsiliasi dan perbaikan ke depan, tanpa mengurangi semangat publik untuk terus mengawal kualitas dan etika penyiaran di tanah air.

 

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less