Demo Mahasiswa “Indonesia Gelap” di DPRD Jatim Berakhir Ricuh
Oleh Redaksi Moralita — Senin, 17 Februari 2025 15:18 WIB; ?>

Surabaya, Moralita.com – Aksi demonstrasi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Gedung DPRD Jawa Timur berujung ricuh setelah massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian, Senin (17/2).
Kericuhan terjadi ketika mahasiswa mencoba menerobos barikade kawat berduri yang dipasang polisi. Mahasiswa mendesak agar Ketua DPRD Jawa Timur menemui mereka untuk menyampaikan tuntutan langsung kepada Presiden. Namun, karena tidak ada respons dari pihak DPRD, situasi di lapangan semakin memanas.

Situasi aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa do deoan Gedung DPRD Jatim.
Ketegangan memuncak saat aparat keamanan menembakkan water cannon ke arah demonstran. Semburan air bertekanan tinggi tersebut membuat massa aksi terpukul mundur dan berhamburan mencari perlindungan.
Saat mencoba menghindari semprotan water cannon, sebagian besar mahasiswa meluapkan kemarahan mereka dengan berteriak dan melempar botol air mineral serta benda lain ke arah polisi yang berjaga. Aparat yang mengenakan perlengkapan anti-huru-hara, termasuk tameng dan helm pelindung, merespons dengan bergerak maju untuk membubarkan massa dan memastikan mereka tidak kembali ke lokasi aksi.
Aksi demonstrasi ini dipimpin oleh Aliansi Jatim Menggugat, yang diketuai oleh Aulia Thaariq Akbar, Koordinator Lapangan sekaligus Ketua BEM Universitas Airlangga (Unair). Menurutnya, demonstrasi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai meresahkan dan tidak berpihak kepada rakyat.
“Kami muak melihat hak-hak rakyat dirampas atas nama efisiensi, sementara kepentingan elite terus diutamakan,” ujar Aulia dalam orasinya.
Ia menegaskan bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mencederai cita-cita reformasi.
“Sudah terlalu banyak kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Keresahan publik semakin memuncak, dan hari ini mahasiswa turun ke jalan sebagai suara dari rakyat yang tak lagi bisa dibungkam,” tambahnya.
Hingga sore hari, aparat kepolisian masih berjaga di sekitar Gedung DPRD Jawa Timur untuk mengantisipasi potensi demonstrasi susulan. Sejumlah mahasiswa yang terluka akibat bentrokan mendapatkan perawatan di lokasi oleh tim medis lapangan.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan bahwa tindakan pembubaran massa dilakukan sesuai prosedur keamanan untuk menghindari eskalasi yang lebih besar.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment