Pelantikan Tiga Perangkat Desa Medali: Momentum Pembaruan Semangat dan Tata Kelola Pemdes Digital
Mojokerto, Moralita.com – Pemerintah Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, menggelar prosesi pelantikan tiga perangkat desa baru pada Rabu (29/10/2025).
Acara yang berlangsung di kantor desa itu bukan sekadar seremoni formalitas bergaya foto bareng dan tanda tangan berita acara, melainkan momentum yang diharapkan menjadi titik balik perubahan kultur birokrasi desa menuju tata kelola pemerintahan yang lebih modern, transparan, dan bernurani.
Tiga perangkat desa yang dilantik yakni Muhammad Diva Erlangga Putra sebagai Kasi Pemerintahan, Nadya Qoniatur Rizkiyah sebagai Kaur Keuangan, dan Anang Ma’ruf Prasetyo Aji sebagai Kepala Dusun Klampisan.
Dalam keterangannya Kepala Desa Medali, Miftahuddin, menegaskan bahwa pelantikan perangkat desa sejatinya bukan seremoni administratif belaka, melainkan pembaruan semangat, moralitas, dan komitmen pelayanan publik di tingkat akar rumput.
“Pelantikan ini bukan sekadar formalitas, tetapi momentum pembaruan semangat dan komitmen pelayanan publik. Jabatan ini bukan pekerjaan biasa, ini amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban, bukan hanya di dunia tapi juga di hadapan Allah SWT,” ujarnya.
Ia menegaskan, perangkat desa dituntut menampilkan kinerja yang profesional, disiplin, dan memiliki loyalitas tinggi terhadap masyarakat dan negara. Di era digitalisasi dan keterbukaan informasi seperti sekarang, kata Miftahuddin, tata kelola pemerintahan desa tak bisa lagi dijalankan dengan cara lama yang serba manual, penuh berkas, dan rawan tumpang tindih data.
“Pemerintah Desa Medali sedang bertransformasi menuju desa digital, mulai dari administrasi, pelayanan publik, hingga perencanaan pembangunan. Digitalisasi bukan sekadar soal komputer dan internet, tapi tentang cara berpikir efisien, transparan, dan berorientasi hasil,” tegasnya.
Lebih jauh, Miftahuddin menegaskan bahwa desa bukan lagi objek pembangunan, melainkan subjek utama dan penggerak ekonomi nasional. Ia berharap perangkat yang baru dilantik dapat menjadi motor perubahan dan inspirasi bagi desa lain.
“Desa Medali harus menjadi contoh bahwa kemajuan desa berawal dari aparatur yang solid, pelayanan publik yang prima, dan kedekatan dengan masyarakat,” ujarnya.
Kades fenomenal ini juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung perangkat desa yang baru dilantik agar dapat bekerja dengan niat ibadah dan semangat gotong royong.
“Dari 8 orang yang mengikuti tes untuk 3 formasi inilah putra-putri terbaik Desa Medali,” tutupnya.
Pesan Camat: Adaptasi Cepat dan Kolaborasi Solid
Camat Puri, Nalurita Priswiandini, turut menegaskan pentingnya adaptasi bagi perangkat desa baru agar segera memahami tugas dan tanggung jawabnya.
“Perangkat desa yang baru dilantik harus segera beradaptasi dan membantu kepala desa dalam menjalankan tugas. Jangan tunggu disuruh, tapi peka terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan antarperangkat desa. Menurutnya, komunikasi yang cair dan kerja sama yang solid adalah fondasi utama pemerintahan desa yang tangguh.
“Teman-teman perangkat yang lama jangan pelit ilmu. Bimbing yang baru agar cepat menyesuaikan diri. Tim perangkat Medali harus kompak agar bisa mewujudkan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Nalurita bahkan menyinggung peran istri perangkat desa, terutama istri kepala dusun, untuk ikut aktif mendukung suami dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Istri kepala dusun sebaiknya juga berkoordinasi dengan ibu kepala desa, agar program pemberdayaan berjalan lebih sinergis,” tambahnya.
Pesan DPMD: Jabatan Ini Bukan Status, Tapi Pengabdian
Sementara itu, Sekretaris DPMD Kabupaten Mojokerto, Jarot Cahyono, yang hadir mewakili Kepala DPMD Sugeng karena sedang menjalani asesmen jabatan eselon II, memberikan penekanan penting menjadi perangkat desa berarti siap mengabdi, bukan sekadar menempati posisi.
“Tugas perangkat desa adalah pengabdian kepada masyarakat. Pekerjaan ini tidak mudah, karena setiap hari bersinggungan langsung dengan warga. Diperlukan mental kuat, kesabaran, dan keikhlasan,” ujarnya.
Jarot juga menjelaskan bahwa perangkat desa memiliki dua unsur utama, yakni administratif dan kewilayahan. Kepala dusun, misalnya, tidak hanya bertugas mengurus sosial kemasyarakatan, tetapi juga turut membantu penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayahnya.
“Untuk kepala dusun, salah satu tugas penting adalah membantu pemerintah desa dalam penarikan PBB kepada masyarakat di dusunnya,” terangnya.
Ia menegaskan pentingnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi (tupoksi) agar pelaksanaan pemerintahan berjalan di rel yang benar.
“Pahami tupoksi masing-masing agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai aturan. Laporan keuangan harus disusun dengan baik dan akuntabel agar tidak menimbulkan temuan dari Inspektorat,” tegasnya.
Menuju Medali Desa Digital dan Pemerintahan Berhati Nurani
Pelantikan ini menjadi simbol transformasi Pemerintah Desa Medali menuju tata kelola pemerintahan berbasis digital dan transparansi publik. Kolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan DPMD diharapkan dapat mempercepat terwujudnya visi ‘Desa Medali Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing’.
Dengan semangat baru dari para perangkat yang dilantik, Pemerintah Desa Medali menegaskan tekadnya yakni melayani bukan karena jabatan, tapi karena panggilan hati.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan tuntutan birokrasi yang makin kompleks, Desa Medali mencoba menegaskan satu hal yakni pelayanan publik tetap harus hangat, manusiawi, dan berpihak pada warga karena di balik setiap tanda tangan surat keterangan, selalu ada harapan kecil yang ingin tumbuh besar.









